Ekspor Industri Mainan Capai US$ 456 Juta  

Reporter

Kamis, 23 Juni 2016 19:54 WIB

Ilustrasi boneka. TEMPO/Asrul Firga Utama

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengapresiasi kinerja ekspor industri mainan, salah satu industri yang berperan dalam kelompok 12 komoditas unggulan ekspor.

"Tercatat, pada 2015, industri mainan telah berhasil mengekspor US$ 456 juta, setara dengan Rp 6,16 triliun, jika mengacu pada nilai tukar rata-rata rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang 2015, yakni Rp 13.500," kata Menteri Saleh melalui siaran pers di Jakarta, Kamis, 23 Juni 2016.

Sedangkan, pada kuartal I 2016, ekspor mencapai US$ 83 juta dengan jumlah penyerapan tenaga kerja 82 ribu orang.

Sebuah produsen mainan PT Mattel Indonesia mengekspor 30 persen dari semua mainan yang diekspor pada 2015.

Perusahaan tersebut memproduksi boneka Barbie, Ever After High, Monster High, dan Dora, serta mainan Fisher Price, Hot Wheels, dan Thomas & Friends.

Mattel Indonesia merupakan anak usaha Mattel Inc yang berpusat di Los Angeles, Amerika. Telah beroperasi lebih dari 20 tahun di Indonesia, Mattel membangun dua unit pabrik di Kawasan Industri Jababeka.

Produksinya mencapai 60 juta unit per tahun dan mengekspor lebih dari tiga juta unit boneka setiap bulan secara reguler.

Pasar terbesar Mattel Indonesia adalah Amerika dan Kanada (40 persen), Eropa (35 persen), Amerika Latin (20 persen), dan Asia-Pasifik (5 persen).

Senior Vice President Dolls and Diecast Manufacturing Mattel Indonesia Teck Heng Soo mengatakan Mattel Indonesia merupakan pabrik terbesar di antara pabrik Mattel di dunia, seperti Cina, Malaysia, Thailand, dan Meksiko.

“Posisi Indonesia sangat penting bagi mata rantai produksi Mattel. Kami juga mendukung industri lokal karena melibatkan pemasok dan subkontraktor,” ujarnya sembari menyebut jumlah karyawan Mattel Indonesia 10 ribu orang.

Vice President and General Manager Mattel Indonesia Roy Tandean mengungkapkan, pabrik di Cikarang memproduksi 50 persen Barbie yang beredar di seluruh dunia.

“Jadi kami bisa bilang Indonesia telah menjadi tuan rumah terbesar Barbie. Kami juga memproduksi dua juta pakaian boneka per pekan,” tuturnya.

Dalam 5 tahun terakhir, Mattel Indonesia telah mengekspor boneka dengan nilai US$ 150-200 juta per tahun. Angka ini tiga kali lipat dibanding capaian pada 1995.

Komitmen Mattel Indonesia semakin kuat lantaran tengah mempersiapkan produksi mainan die cast (mobil) Hot Wheels di unit pabrik West Plant di Cikarang.

Diharapkan, mesin-mesin produksi sudah terpasang pada Oktober dan direncanakan mulai produksi pada akhir 2016 dengan kapasitas produksi 50 juta unit per tahun dan mempekerjakan seribu karyawan.

ANTARA


Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

13 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

14 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

56 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

57 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya