Jokowi Kembali Ingatkan Ada 34 Pembangkit Listrik Mangkrak  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 22 Juni 2016 15:02 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. Penghapusan ribuan perda tersebut karena menghindari polemik sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi baik makro maupun mikro. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengaku masih sering mendapati pembangkit listrik yang mangkrak di Indonesia, baik yang sudah jadi tapi tidak digunakan maupun pembangunannya tidak dilanjutkan sama sekali. Jumlahnya pun, kata Presiden, tidak sedikit, yaitu lebih dari 30 pembangkit.

"Banyak sekali proyek yang berhenti atau pembangkit listrik yang mangkrak. Saya hitung, ada sekitar 34," ujarnya saat membuka rapat terbatas tentang pembangkit dan subsidi listrik di Istana Negara, Rabu, 22 Juni 2016.

Presiden Jokowi melanjutkan, 34 pembangkit yang mangkrak itu tersebar di berbagai wilayah, bukan hanya di Pulau Jawa. Beberapa lokasi yang sudah ia cek meliputi Bangka Belitung, Aceh, Bali, Gorontalo, Kalimantan Barat, hingga Nusa Tenggara Barat.

Di Kalimantan Barat, misalnya, kata Presiden, terdapat pembangkit listrik yang mangkrak selama 8 tahun. Padahal pembuatan pembangkit listrik itu memakan biaya Rp 1,5 triliun.

Hal serupa terjadi di Gorontalo. Di sana, ada pembangkit listrik yang sudah dibangun sejak 2007, tapi dibiarkan mangkrak saat pembangunan sudah menyentuh angka 47 persen.

"Di Lombok sama saja. Saya lihat dari 3 yang ada, 2 berjalan dan 1 berhenti. Padahal semua pembangkit itu memakan biaya triliunan," ucapnya.

Presiden Jokowi berkata mangkraknya puluhan pembangkit listrik itu perlu ditindaklanjuti. Ia mengaku sudah meminta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan mengecek dan menghitung kembali nilai pembangkit-pembangkit itu.

Selain itu, menurut Presiden, ia akan meminta kementerian terkait memperhitungkan apakah pembangkit listrik yang mangkrak tersebut perlu diaktifkan kembali atau diberhentikan saja sekalian. "Kalau diberhentikan, apa konsekuensinya dan kalau dilanjutkan apa pertimbangannya. Saya mau tahu," katanya.

Keluhan Presiden Jokowi soal pembangkit listrik mangkrak ini sudah kesekian kalinya. Bahkan, dulu, ia sempat menegur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta PT PLN (Persero) yang lebih memusingkan proyek listrik 35 ribu megawatt.

ISTMAN MP

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

12 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

15 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

19 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

22 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya