Ini Kata Bank Dunia Soal Kebijakan Ekonomi Indonesia  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 20 Juni 2016 12:52 WIB

Pembangunan gedung bertingkat di kawasan Sudirman, Jakarta, 18 Maret 2016. Sumbangan belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 11%-12%. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia menyebutkan ekonomi Indonesia tetap tangguh dengan pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) yang diproyeksikan mencapai 5,1 persen pada 2016.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Rodrigo Chaves, mengatakan kebijakan keuangan yang penuh kehati-hatian, peningkatan investasi pemerintah di bidang infrastruktur, dan reformasi kebijakan guna memperkuat iklim investasi telah menolong Indonesia mempertahankan pertumbuhannya di kisaran 5,1 persen.

“Namun ekonomi dunia yang kurang cemerlang dapat membatasi investasi yang diperlukan Indonesia,” ujar Chaves dalam sambutan peluncuran di Indonesia Economic Quarterly (IEQ) di ruang Auditorium Kementerian Perdagangan pada Senin, 20 Juni 2016.

Chaves menambahkan, perlu keberlanjutan reformasi untuk membantu Indonesia mendorong kepercayaan investor.

Menurut Chaves, konsumsi masyarakat Indonesia dan belanja pemerintah akan menopang pertumbuhan Indonesia pada 2016. Dia menilai kelanjutan dari reformasi kebijakan itu dapat membantu mengatasi dampak melambatnya permintaan dan gejolak pasar keuangan dunia.

Chaves mengatakan Indonesia juga perlu meningkatkan investasi swasta. Pasalnya, tekanan pada pendapatan pemerintah dapat membatasi rencana investasi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur.

Bank Dunia melaporkan pertumbuhan belanja sektor swasta tetap tangguh di 5 persen year on year. Namun perkembangan investasi tetap melambat akibat menurunnya belanja pemerintah. Ini berdampak tumbuhnya produk domestik bruto Indonesia sebesar 4,9 persen year on year pada triwulan I 2016. Selain itu, melemahnya permintaan dunia akan menekan ekspor.

Dengan melemahnya sektor komoditas, Bank Dunia mengimbau Indonesia sebaiknya memperluas sektor manufaktur dan jasa. Perluasan ini perlu dilakukan mengingat peran Indonesia dalam sektor manufaktur dunia tidak banyak berubah dalam 15 tahun terakhir. Perkembangannya rata-rata di kisaran 0,6 persen.

Adapun saat ini ekspor manufaktur Indonesia didominasi produk teknologi rendah, peleburan materi, dan perakitan. Akibatnya, Indonesia rentan terhadap perpindahan lokasi perusahaan-perusahaan multinasional.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

15 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya