OJK: Jasindo Percepat Penetrasi Asuransi Ternak Sapi  

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 14:59 WIB

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mendorong PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau PT Jasindo mempercepat penetrasi asuransi ternak sapi agar akses finansial bagi peternak meningkat.

Kepala Kantor OJK Malang Indra Krisna mengatakan, dari hasil kunjungan ke lapangan, ke peternak sapi di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terungkap bahwa peternak masih belum tahu dan kurang tertarik dengan produk asuransi ternak.

Peternak masih yakin, tanpa perlindungan asuransi, usaha mereka tetap lancar. Sebab, pelayanan koperasi soal pemeriksaan dan penanganan kesehatan ternak sudah sangat baik.

“Karena itulah saya minta Jasindo melakukan sosialisasi agar cakupan ternak sapi yang diasuransikan bisa banyak,” ujar Indra di Malang, Kamis, 16 Juni 2016.

Indra menduga, peternak sapi, baik pedaging maupun perah, kurang tertarik dengan produk asuransi ternak karena menganggap preminya terlalu tinggi. Produk asuransi ternak konvensional dan preminya 2 persen dari harga sapi.

Namun, dengan asuransi ternak program pemerintah tersebut, sebagian besar premi ditanggung pemerintah, sedangkan sisanya ditanggung peternak. Nilai premi Rp 200 ribu per ekor per tahun, sedangkan nilai pertanggungannya Rp 10 juta per ekor.

Menurut Indra, sapi peternak yang dilindungi program asuransi akan cepat disertifikasi. Dengan begitu, sertifikat sapi bisa digunakan sebagai transaksi dan agunan bagi peternak yang membutuhkan uang mendadak. Mereka tidak perlu menjual sapi saat mendadak membutuhkan uang dalam jumlah tidak banyak.

Adanya program asuransi ternak sapi juga diharapkan dapat meningkatkan akses finansial bagi peternak. Hal itu terjadi karena usaha mereka menjadi layak didanai bank, bankable, karena dilindungi asuransi.

Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Sulistyanto mengaku belum tahu program asuransi ternak sapi yang didukung pemerintah. Namun, dia menilai, peternak sapi perah tidak terlalu tertarik dengan asuransi ternak non-program. Sebab, nilai preminya dinilai memberatkan.

Sebagai catatan, saat ini, sapi perah di Jawa Timur tercatat 187 ribu ekor, sedangkan nasional 325 ribu ekor.

BISNIS.COM


Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

13 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

15 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

33 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

51 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

51 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

51 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

51 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

54 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

21 Februari 2024

Kebijakan OJK dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

Berikut sejumlah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan..

Baca Selengkapnya