Jokowi Minta KEK Papua Barat Disiapkan dalam Dua Pekan  

Reporter

Rabu, 15 Juni 2016 09:24 WIB

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) usai memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Juni 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta persiapan pembangunan kawasan ekonomi khusus (KEK) Sorong, di Papua Barat, dipercepat. Namun Presiden meminta segala sesuatunya tetap dipersiapkan dengan matang, dari sisi kesiapan lokasi, zonasi, lahan, infrastruktur, transportasi, serta lembaganya.

"Tolong dihitung juga apakah KEK sudah sangat diperlukan di tanah Papua karena ini menyangkut ada-tidaknya bahan baku di sana. Keberadaan listrik juga penting," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Selasa sore, 14 Juni 2016.

Sebagaimana diketahui, dibanding provinsi lain, kegiatan atau kondisi ekonomi Papua masih tertinggal. Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik Papua, kegiatan ekspor merosot tajam. Pada April, misalnya, ekspor turun 51 persen, dari US$ 145,8 juta menjadi US$ 71,4 juta.

Jokowi menambahkan, persiapan KEK juga harus memperhitungkan faktor konektivitas ke depannya, seperti pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan. Dengan begitu, barang-barang yang diproduksi di Papua bisa dengan mudah didistribusikan. "Tol laut harus terintegrasi dengan kawasan industri dan pusat produksi di Tanah Papua," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden Jokowi meminta KEK Papua dipersiapkan dalam waktu dua minggu. Dalam waktu dua minggu itu, pengusul konsep KEK bisa berkoordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim.

Menteri Koordinator Bidang Maritim Rizal Ramli mengatakan pembangunan KEK penting untuk Papua karena gap pembangunan dan kegiatan ekonomi sangat besar. Meski sudah ada kegiatan produksi, hal itu tidak didukung oleh pusat industri yang terintegrasi dengan jalur transportasi yang mumpuni.

Untuk mewujudkan KEK ini, ucap Rizal, pemerintah daerah sudah membantu menyediakan lahan. Sementara itu, pemerintah pusat akan membantu pembangunan infrastruktur. "Dan, akan ada insentif untuk swasta yang masuk ke KEK," ujarnya.

Secara terpisah, Bupati Sorong Stephanus Malak membenarkan lahan untuk KEK masih dipersiapkan. Sebagian adalah lahan milik pemerintah dan sebagian lagi adalah lahan adat yang masih diproses. "Kami ucapkan terima kasih kepada menteri yang sudah memfasilitasi," katanya.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

41 menit lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

3 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

19 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

19 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

22 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya