Pemerintah Prediksi Lifting Minyak Turun di 2017

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 14 Juni 2016 20:35 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Maluku di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 7 Maret 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memprediksi lifting minyak bumi akan turun pada 2017, dari 830 ribu barel per hari pada APBN 2016 menjadi 740-760 ribu barel perhari.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Selasa, 14 Juni 2016. Proyeksi tersebut masuk dalam asumsi dasar sektor Energi dan Sumber Daya Mineral untuk RAPBN 2017.

"Ini disebabkan lapangan-lapangan minyak di Indonesia semakin menua dengan tingkat penurunan produksi tahunan mencapai lebih dari 20 persen," ujar Sudirman dalam paparannya di depan Komisi VII.

Saat ini, lanjut dia, lapangan minyak yang masih berada di periode puncak adalah yang dikelola oleh Mobil Cepu Ltd.

Asumsi ini sendiri mendapat penolakan dari anggota Komisi VII, salah satunya Kurtubi yang menyatakan bahwa jumlah tersebut adalah yang terendah dalam 50 tahun terakhir.

"Menurut saya, jumlah lifting minyak itu sangat menyedihkan," kata politisi Partai Demokrat ini.

Kurtubi sendiri menyadari Indonesia masih bergantung pada lapangan-lapangan minyak tua karena sulitnya mencari sumber-sumber baru. Namun, dia yakin potensi sumber daya mineral yang ada di Indonesia masih sangat besar.

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk mengoreksi angka lifting tersebut dan mendesak agar perizinan tambang dipermudah.

"Investasi minyak masih berbelit-belit. Pengeboran saja banyak sekali izinnya," tutur pria asli Nusa Tenggara Barat tersebut.

Adapun dalam rapat kerja sebelumnya, untuk RAPBN-Perubahan 2016, pemerintah mengasumsikan dapat memperoleh 810 ribu barel perhari, berbeda dengan keputusan internal Komisi VII DPR RI yang mengusulkan angka lifting minyak 820 ribu barel perhari.

Keputusan akhir terkait RAPBN-P 2016 dan RAPBN 2017 sektor Energi akan diambil setelah ada kesepahaman antara pemerintah dan legislator.

ANTARA

Berita terkait

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

11 Oktober 2019

Empat Strategi SKK Migas Kejar Target Produksi 1 Juta Barel

SKK Migas menargetkan produksi migas 1 juta barel per hari pada 2030.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

10 Januari 2018

Harga Minyak Dunia Membaik, Produsen Gelontorkan Investasi

Produsen minyak dan gas bumi kelas dunia menyambut perbaikan harga Minyak Dunia dengan menggenjot investasi.

Baca Selengkapnya

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

9 Januari 2018

ESDM: Produksi Minyak Sulit Bertambah

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan produksi minyak bumi pada tahun ini sulit bertambah.

Baca Selengkapnya

Pertamina Tetap Operasikan Blok Mahakam Tanpa Total  

29 Agustus 2017

Pertamina Tetap Operasikan Blok Mahakam Tanpa Total  

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menyatakan Pertamina harus siap menjalankan operasi, baik dengan Total maupun tanpa Total.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Tambah Produksi Minyak

28 Agustus 2017

Pertamina EP Tambah Produksi Minyak

Target produksi Pertamina EP belum terpenuhi karena pemboran
akhir tahun lalu tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Bor Sumur Baru, Pertamina Tarakan Siapkan US$ 24 Juta

31 Juli 2017

Bor Sumur Baru, Pertamina Tarakan Siapkan US$ 24 Juta

Pengeboran di aera Sembakung dan Tarakan akan dilakukan pada September 2017. Produksi migas Blok Tarakan ditargetkan 2.700 barrel of oil per day.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cari Pembeli Gas Produksi Blok Masela  

30 Juli 2017

Pemerintah Cari Pembeli Gas Produksi Blok Masela  

Menurut pemerintah, saat ini ada beberapa calon pembeli gas produksi Blok Masela. Selain gas, pembeli diharapkan dapat memproduksi pupuk.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tawarkan Pengelolaan Blok East Natuna ke Investor

30 Juli 2017

Pemerintah Tawarkan Pengelolaan Blok East Natuna ke Investor

Penawaran itu dilakukan menyusul mundurnya salah satu kontraktor Blok East
Natuna, Exxon, dari konsorsium pengelola ladang migas.

Baca Selengkapnya

Arcandra Ingin Pengelola Baru Blok Rokan Bisa Beri Nilai Tambah  

30 Juli 2017

Arcandra Ingin Pengelola Baru Blok Rokan Bisa Beri Nilai Tambah  

Kontrak pengelolaan PT Chevron atas Blok Rokan berakhir pada 2021. Namun hingga kini, Cevron belum memberikan kepastian untuk meneruskannya.

Baca Selengkapnya

Pertamina : Kerja Sama Blok Tuban dengan Petrochina Berhenti

20 Juli 2017

Pertamina : Kerja Sama Blok Tuban dengan Petrochina Berhenti

PT Pertamina Hulu Energi tidak melanjutkan kerja sama
pengelolaan Blok Tuban di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya