Kebutuhan Uang di Malang Selama Ramadan Naik 20 Persen

Reporter

Selasa, 14 Juni 2016 00:29 WIB

Ilustrasi mata uang rupiah. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Malang - Kebutuhan uang di wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang selama Ramadan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai Rp 3,07 triliun atau meningkat 20 persen dari periode yang sama tahun lalu, Rp 2,56 triliun.

Wilayah kerja BI Malang mencakup Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan BI Malang Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Rini Mustikaningsih mengatakan kenaikan dipengaruhi oleh beberapa faktor. "Antara lain pembayaran gaji ke-13 dan 14 pegawai negeri, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian Republik Indonesia," katanya pada Senin, 13 Juni 2016.

Jumlah hari libur pada 2016 yang lebih banyak ketimbang jumlah hari libur tahun lalu, pelaksanaan libur Ramadan yang bertepatan dengan periode liburan sekolah, serta penambahan titik/lokasi dan frekuensi penukaran, baik oleh BI Malang maupun kalangan bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR), turut mempengaruhi kenaikan kebutuhan tersebut.

“Kebutuhan uang tunai terbesar adalah untuk pembayaran THR (tunjangan hari raya) pekerja swasta, terutama pekerja pabrik,” ucap Rini.

Guna meningkatkan pelayanan saat transaksi tunai melonjak, BI Malang menggandeng banyak bank umum dan BPR. Titik atau lokasi penukaran uang baru pelbagai pecahan yang dilalui mobil kas keliling diprioritaskan di pasar-pasar dan tempat keramaian. Sejauh ini, ada 34 bank umum dan 39 BPR yang akan terlibat.

Dari sisi transaksi nontunai, BI Malang sudah memastikan semua perangkat, hubungan dengan sistem lain, sistem peserta, serta seluruh perangkat pendukung berfungsi baik.

BI Malang siap melayani masyarakat dan perbankan sepanjang Ramadan, mulai 6 Juni hingga 1 Juli, dengan jam operasional sistem pembayaran nontunai BI seperti biasa. Untuk 4 Juli, BI menyelenggarakan operasional terbatas. Sedangkan kegiatan operasional sistem pembayaran nontunai secara normal berlangsung pada 11 Juli 2016.



ABDI PURMONO


Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya