Daging Sapi Impor Beku Siap Masuk Yogyakarta, Penjual Emoh  

Reporter

Editor

Zed abidien

Rabu, 8 Juni 2016 16:10 WIB

Harga daging sapi di sejumlah pasar di Banten, yang sejak ditetapkannya pajak pemotongan sapi impor melonjak menjadi Rp 110 ribu hingga R 120 ribu per kilogram, kini kembali normal. TEMPO/Darma Wijaya

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pedagang sapi di sejumlah pasar tradisional mengatakan konsumen tidak berminat membeli daging sapi impor yang akan digelontor Badan Urusan Logistik untuk menstabilkan harga memasuki puasa Ramadan dan menjelang Lebaran 2016.

Pedagang daging sapi di Pasar Bantul, Suyuti, mendengar informasi ihwal daging sapi impor yang akan pemerintah gelontorkan melalui media massa. Sebelum daging impor membanjiri pasar, pedagang sudah menolaknya. Suyuti meragukan kualitas daging sapi impor beku karena bukan daging segar. Suyuti saat ini menjual daging sapi lokal yang ia datangkan dari Desa Segoroyoso, Pleret, Bantul.

Ia membanderol daging sapi kualitas bagus atau baru dipotong per kilogram Rp 115 ribu. Sedangkan daging sapi bergajih dijual Rp 70-80 ribu per kilogram. “Pedagang bakso, sate, dan konsumen terbiasa dengan daging sapi segar. Saya tidak yakin daging sapi impor beku akan laku,” kata Suyuti di Pasar Bantul, Rabu, 8 Juni 2016.

Suyuti mengatakan kenaikan harga daging sapi terjadi karena harga pakan yang mahal. Ia tidak bisa menurunkan harga daging sapi yang masih mahal dari rumah pemotongan hewan. Per hari, Suyuti menjual daging sapi 20 kilogram per hari.

Kepala Bulog Divisi Regional DIY M. Sugit Tedjo Mulyono mengatakan timnya telah melakukan survei terhadap konsumen dan pedagang di pasar tradisional ihwal daging sapi beku impor. Hasilnya, masyarakat kurang berminat mengkonsumsi daging sapi impor beku. Bulog telah menggelar rapat operasi pasar untuk komoditas daging sapi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ada dua opsi yang Bulog jalankan untuk menstabilkan harga daging sapi. Pertama, menggunakan daging sapi impor. Kedua, menggunakan daging sapi lokal. Masyarakat kurang berminat membeli daging sapi impor sehingga Bulog menggunakan opsi operasi pasar daging sapi lokal. Bulog telah bekerja sama dengan rumah pemotongan hewan untuk operasi pasar daging sapi lokal. “Untuk sementara, kami menjual dua ekor sapi sembari melihat respons masyarakat,” ujar Sugit.

Tim Bulog akan mengevaluasi hasil operasi pasar daging sapi lokal itu. Operasi pasar daging sapi lokal mulai digelar di Pasar Beringharjo dengan harga sekitar Rp 90 ribu per kilogram pada Kamis pagi, 9 Juni 2016. Petugas Bulog akan menjual daging sapi di Kios Segoro Amarto, Pasar Beringharjo. Kios itu berada di lantai 1 pintu masuk Pasar Beringharjo sebelah timur.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

8 jam lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

12 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

13 jam lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

9 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

10 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

10 hari lalu

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah, Jika Diminta

Bulog mengaku siap jika diminta pemerintah menjadi off-taker gabah dari kerjasama pertanian Indonesia dan Cina

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

11 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya