Ekspor Furnitur di Jepara Lesu, Buruh Dirumahkan

Reporter

Selasa, 7 Juni 2016 18:39 WIB

Sejumlah pekerja membuat relief untuk produk furniture di Desa Senenan, Jepara (21/12). Satu set meja kursi tamu dijual Rp 9 juta dan banyak disukai negara Timur Tengah. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Industri pengolahan kayu setengah jadi untuk produk furnitur ataupun dinding ramah lingkungan atau biasa disebut barecore di wilayah Jepara sedang lesu. Pelaku usaha mebel dan furnitur, Andang W. Triyanto, mengatakan saat ini ekspor produk tersebut mengalami penurunan yang drastis.

“Akibatnya, pabrik-pabrik kayu barecore mulai merumahkan sebagian pekerjanya karena minimnya permintaan, terutama dari pasar Taiwan dan Cina,” kata pengurus Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) itu, Selasa, 7 Juni 2016.

Selama ini, Jepara banyak memiliki industri kayu barecore yang tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Tahunan, Bangsri, Mlonggo, Batealit, dan Kalinyamatan. Sektor usaha pabrik barecore di Jepara menyerap banyak tenaga kerja. Jumlah pekerja yang bekerja di pabrik kayu barecore sekitar 1.500 orang. Menurut Andang, saat ini tercatat sudah ada lima perusahaan yang menutup pabriknya atau tidak beroperasi seiring dengan lesunya ekspor kayu barecore ke Taiwan dan Cina.

Jumlah pekerja di lima perusahaan itu 300-400 orang. Dari jumlah itu, separuhnya dirumahkan. Sedang separuhnya lagi masih dipekerjakan. Namun bukan lagi di pabrik kayu barecore, melainkan di perusahaan mebel lain milik pengusaha yang sama.

Saat ini suplai barecore di Indonesia sudah mencapai kisaran 6.000 kontainer per bulan. Sedangkan permintaan dari Cina dan Taiwan hanya 3.000-4.000 kontainer per bulan. Tiap meter kubik barecore saat ini hanya mampu terjual di bawah harga US$ 235. Padahal, idealnya, harga jualnya US$ 285-300 per meter kubik.

Menurut Andang, sektor barecore yang produksinya banyak bertumpu pada mesin mulai eksis di Jepara sekitar lima tahun lalu. Pemilik barecore lazimnya memiliki pabrik mebel lain yang lebih dulu dioperasikan dan hingga kini masih eksis.

Pekerja barecore yang memiliki keahlian tertentu dipekerjakan di pabrik mebel lainnya itu. “Jadi tak semuanya dirumahkan,” ucapnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Jepara Yoso Suwarno mengakui pihaknya masih mendata jumlah pekerja yang terkena imbas lesunya ekspor kayu barecore. “Kami juga mulai memetakan peluang lain, seperti diversifikasi produk yang bisa digarap,” katanya. Pemerintah Jepara juga sedang membantu mencari negara-negara lain untuk pemasaran barecore.

ROFIUDDIN

Berita terkait

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

2 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

3 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

16 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

47 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

50 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

27 Oktober 2023

ISWA: Industri Kayu Olahan Terdampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA) menyoroti kondisi ekonomi global yang berdampak pada industri kayu dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya