TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memberikan penghargaan kepada bank-bank yang mendukung penyaluran kredit atau pembiayaan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai sektor yang berperan penting dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi.
"Salah satu faktor penting untuk mendorong kinerja UMKM adalah akses pembiayaan. Namun, akses keuangan justru menjadi kendala utama yang dihadapi UMKM. Kami mengapresiasi bagi bank yang berhasil mencapai target penyaluran kredit dengan kualitas terjaga," kata Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo pada pemberian penghargaan bertema "Penciptaan Daya Saing UMKM" di Kantor Pusat BI Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016.
Agus mengatakan UMKM telah menyerap 97 persen tenaga kerja dan berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Dengan dukungan akses pembiayaan kepada UMKM, dampak positif pada makroekonomi dapat langsung dirasakan, seperti produktivitas, upah, penciptaan lapangan kerja serta kontribusi terhadap pendapatan pajak.
Namun sayangnya, survei Bank Dunia menunjukkan 26,9 persen perusahaan di dunia menyatakan akses keuangan merupakan kendala utama, bahkan di Indonesia, dari 57,9 juta UMKM, baru sekitar 20 persen atau 12 juta UMKM yang mendapatkan pembiayaan dari perbankan.
Adapun bank-bank yang berkontribusi besar terhadap penyaluran kredit atau pembiayaan UMKM dan mendapat penghargaan dari BI, yakni dibagi dalam dua kategori.
Kategori pertama terdiri dari Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) I dan BUKU II atau bank dengan modal inti kurang dari Rp5 triliun, yakni dicapai oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Syariah sebagai Bank Terbaik I dan PT Bank Pembangunan Daerah Bali sebagai Bank Terbaik II.
Sementara itu untuk kategori BANK BUKU III DAN BUKU IV dengan modal inti lebih dari Rp 5 triliun, dicapai oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Bank Terbaik I dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Bank Terbaik II.
Pencapaian target penyaluran kredit UMKM oleh bank-bank tersebut juga dikaitkan dengan loan to funding ratio (LFR).
Bank yang mampu memenuhi target lebih cepat dari tahapan yang ditentukan BI dengan kualitas kredit terjaga akan memperoleh kelonggaran batas LFR serta insentif lainnya berupa pemberian pelatihan dan fasilitasi pemeringkatan kredit UMKM.
ANTARA
Berita terkait
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
1 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
1 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaInflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
2 hari lalu
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca SelengkapnyaEkonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
4 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
4 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
5 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
5 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
6 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
6 hari lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
6 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya