BPS: Inflasi Mei 0,24 Persen  

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 14:06 WIB

Pedagang merapikan bawang merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, 1 Februari 2016. Salah satu penyumbang inflasi adalah bawang merah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi pada Mei lalu sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 123,48. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Mei) 2016 tercatat 0,40 persen, lebih rendah dibanding inflasi pada Januari-Mei 2015 sebesar 0,42 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,33 persen.

Menurut Kepala BPS Suryamin, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga beberapa bahan pangan, seperti daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, bawang merah, dan minyak goreng. "Tarif angkutan udara, rokok kretek filter, bahkan emas perhiasan pun naik," kata Suryamin dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu, 1 Juni 2016. Ia menyebut kenaikan harga juga terjadi pada kentang, wortel, apel, jeruk, dan tarif kontrak rumah.

Sebaliknya, beberapa komoditas mengalami penurunan harga. Misalnya, cabai merah, beras, tomat sayur, ikan segar, tomat buah, cabai rawit, dan semen. Begitu pula tarif listrik, tarif angkutan antarkota dan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, serta bensin.

Suryamin menambahkan, seluruh indeks kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga. Kelompok bahan makanan naik 0,3 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau naik 0,58; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik 0,02 persen; sandang naik 0,44 persen, kesehatan naik 0,27 persen; pendidikan, rekreasi, dan olahraga naik 0,03; transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan naik 0,21 persen.

Menurut Suryamin, inflasi tahun ke tahun kali ini (Mei 2016 terhadap Mei 2015) yang sebesar 3,33 persen merupakan yang terendah sejak Desember 2009. "Di sini akan bergantung pada pemerintah bagaimana mengontrolnya di sisa tahun ini."

BPS juga mencatat, dari 82 kota, 67 kota mengalami inflasi. Sedangkan 15 kota deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,67 persen. Sebaliknya, inflasi terendah di Singaraja dan Palangkaraya, yakni 0,02 persen. "Deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 0,92 persen dan terendah di Maumere 0,01 persen," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

9 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

12 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

10 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

10 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

10 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

10 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

28 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya