Kadin Petakan Kerja Sama Bisnis Internasional

Reporter

Rabu, 1 Juni 2016 12:58 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat bertemu dengan ratusan Diaspora di Auditorium Palace of Fine Arts, San Francisco, 16 Februari 2016. Dalam pertemuannya tersebut, Jokowi memaparkan perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP) dan pertumbuhan infrastruktur Indonesia. Foto: Laily Rachev/Setpres

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah memetakan kerja sama bisnis internasional yang meliputi sektor perdagangan dan investasi. Pemetaan itu merupakan bentuk dukungan Kadin kepada pemerintah dalam mengoptimalkan perekonomian melalui negosiasi dan diplomasi perdagangan, seperti Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Trans-Pacific Partnership (TPP).

"Kadin juga akan berkonsultasi bersama menyampaikan competitive map dari produk-produk ekspor ke negara-negara yang berkaitan dengan trade agreement yang sudah disepakati," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani dalam rapat koordinasi nasional Kadin di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2016.

Menurut Shinta, di tengah bebasnya perdagangan dunia, pemerintah perlu meningkatkan daya saing. Pelaku usaha pun, kata dia, harus cepat dan tepat menyesuaikan diri. "Kami mengajak pengusaha di daerah untuk melihat negosiasi perdagangan tersebut sebagai peluang dan mengidentifikasi keunggulan komparatif."

Untuk itu, Shinta berujar, koordinasi pemerintah dengan dunia usaha perihal diplomasi perdagangan perlu ditingkatkan. Kebijakan yang diambil pemerintah pun perlu diperhatikan, baik aspek domestik maupun internasionalnya. "Pemerintah dan dunia usaha harus bersinergi mencapai kerja sama bisnis internasional yang optimal."

Shinta menambahkan, sinergi juga diperlukan untuk memposisikan Indonesia dalam diplomasi perdagangan global. Menurut dia, Kadin mendukung negosiasi pemerintah dalam CEPA, TPP, dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). "Kadin juga menandatangani nota kesepahaman dengan Islamic Development Bank untuk pendanaan sektor swasta," katanya.

Indonesia, menurut Shinta, semakin menarik komunitas global untuk berinvestasi. Namun, berdasarkan data Bank Dunia, tingkat kemudahan berbisnis (EODB) di Indonesia tertinggal dengan Singapura dan Thailand. "Untuk itu, Kadin mendukung paket-paket kebijakan ekonomi untuk meningkatkan posisi EODB dari peringkat 109 ke peringkat 40," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

3 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

11 hari lalu

Rupiah Terus Melemah, Kadin Khawatir Dunia Usaha Terdampak

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar menyebabkan para pengusaha khawatir.

Baca Selengkapnya

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

16 hari lalu

Bos Kadin Ingatkan Pemerintah untuk Patuhi Disiplin Fiskal: Kalau Tidak, Bahaya..

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyatakan penyusunan RAPBN harus dilakukan secara bijaksana. Selain itu, pemerintah juga wajib mematuhi disiplin fiskal.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

18 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

30 hari lalu

Terkini: Setelah 'Tuyul' dan Pertalite Dicampur Air Ada Apa Lagi di SPBU Pertamina?, KAI Operasikan KA Argo Bromo Anggrek New Generation

Kecurangan di SPBU Pertamina kembali terungkap. Setelah switch dispenser untuk kurangi takaran yang disebut tuyul dan Pertalite dicampur air, kini....

Baca Selengkapnya

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

30 hari lalu

Kadin: Potensi Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp 157,3 Triliun

Kadin Indonesia memprediksi adanya kenaikan perputaran uang selama libur Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024 dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

38 hari lalu

Pemilu Usai, Ketua TPN Arsjad Rasjid Kembali Jabat Ketua Kadin

Mantan ketua tim pemenangan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Arsjad Rasjid, kembali menjabat Ketua Umum Kadin usai hasil Pemilu 2024 disahkan.

Baca Selengkapnya

Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

39 hari lalu

Setelah KPU Umumkan Hasil Pemilu, Kadin Harap Situasi Dunia Usaha Aman dan Kondusif

Kadin Indonesia menyatakan kunci utama bagi dunia usaha adalah stabilitas politik sebagai basis bagi pertumbuhan ekonomi dan geliat dunia usaha.

Baca Selengkapnya

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

57 hari lalu

Kadin Gandeng Badan Perdagangan Amerika untuk Kembangkan Industri Keamanan Siber di RI

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Badan Perdagangan dan Pembangunan Amerika Serikat (USTDA) menyelenggarakan diskusi kelompok terarah atau focus group discussion (FGD) soal keamanan siber.

Baca Selengkapnya