Kepadatan yang terjadi akibatnya membludaknya pemudik dengan mengendarai sepeda motor di depan pasar Pasalaran, Plered, Cirebon, Jawa Barat, (4/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Cirebon – Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cirebon Ajun Komisaris Galih Raditya mengatakan Pasar Pasalaran di Kecamatan Plered yang terbakar pada 2013 berpotensi menjadi titik kemacetan saat mudik Lebaran. "Pasca-terbakar, banyak pedagang yang beralih berjualan di depan pasar,” kata Galih, Selasa, 31 Mei 2016.
Pedagang memakan sebagian badan jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas. Beberapa waktu lalu, ujar Galih, polisi sudah melakukan pemagaran di depan Pasar Pasalaran. Tujuannya untuk membatasi pedagang agar tidak berjualan di bahu jalan.
Namun seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian pada Ramadhan hingga menjelang Lebaran, tempat itu berpotensi menjadi titik kepadatan. “Jalur di depan pasar merupakan jalur alternatif bagi pemudik, terutama pemudik yang menggunakan mobil yang lebih memilih melewati tol,” kata Galih.
Meski hanya jalur alternatif, namun polisi tetap memberikan perhatian pada akses tersebut karena selalu dilewati pemudik, terutama jika ada pengalihan arus lalu lintas.
Galih meminta aparat pemerintah Kabupaten Cirebon segera memindahkan pedagang ke pasar darurat. “Pedagang harus secepatnya direlokasi ke pasar darurat, agar tidak sampai mengganggu arus lalu lintas saat arus mudik dan balik lebaran 2016,” kata Galih.
Selain Pasar Pasalaran, sejumlah pasar di pantai utara Cirebon berpotensi menimbulkan kemacetan dan antrian panjang. Polres Cirebon akan melakukan pagar betis di sepanjang pasar tersebut terutama saat pasar memasuki hari-hari pasaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon Eri Ahmad Khusaeri menuturkan pihaknya tengah melakukan pendekatan kepada pedagang korban kebakaran untuk pindah ke pasar darurat. “Sebanyak 50 persen pedagang sudah menyatakan persetujuannya untuk pindah ke pasar darurat,” kata Eri.
Eri masih berusaha membujuk pedagang lainnya agar bisa pindah semua ke pasar darurat. Eri yakin pada akhirnya seluruh pedagang bersedia pindah ke pasar darurat yang didirikan di belakang Pasar Pasalaran yang terbakar. “Kami menggunakan eks terminal pengujian kendaraan bermotor yang tidak terpakai lagi,” kata Eri.
Pasar Pasalaran terbakar setelah baru saja direnovasi pada 2013. Akibatnya pedagang pindah ke depan pasar yang masuk jalur pantai utara Cirebon. Kemacetan kendaraan pun seringkali terjadi di depan pasar tersebut karena pindahan pedagang.