BI Akan Perbolehkan Sistem Inden untuk Rumah Kedua

Rabu, 25 Mei 2016 23:03 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Gubernur Bank Indonesia kemarin sudah memutuskan bahwa aturan Loan To Value (LTV) dan juga Loan To Funding Ratio (LTFR) akan diperlonggar. Dalam aturan LTV, salah satu kebijakan yang akan dikeluarkan oleh bank sentral adalah diizinkannya pembiayaan dengan cara inden di luar rumah pertama.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, selama ini pihaknya hanya mengizinkan aturan LTV untuk sistem inden pembelian rumah pertama. “Karena kami ingin ketika ada satu debitor membeli rumah, ya rumahnya harus sudah jadi, baru ada pembiayaan,” kata Agus di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Mei 2016. “Hal ini yang sedang kami evaluasi."

Selain itu, menurut Agus, BI juga sedang mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan pendalaman pasar keuangan. Menurut dia, hal itu merupakan salah satu kunci pembiayaan secara berkesinambungan. "Saya yakini 2016 ini. Tapi kalau deadline-nya, saya tidak bisa sampaikan," ujarnya.

Agus menyebutkan pelonggaran aturan tersebut tak lepas dari upaya menggenjot pertumbuhan kredit dalam dua tahun terakhir memang melambat. Hal itu disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi global yang juga menurun.


Penjualan yang tinggi sebelumnya menurun, kata Agus, berimbas pada kebutuhan kredit juga menurun. “Kalau sekarang ini ada dana yang cukup banyak ditempatkan di BI dan tidak digunakan untuk penyaluran, ada faktor demand yang tidak terlalu tinggi," katanya.

Namun, Agus optimistis pertumbuhan kredit akan meningkat pada 2016. Saat ini, menurut Agus, harga komoditas di luar minyak dan gas sudah membaik. "Kami berharap, pada semester II, penyaluran kredit membaik sehingga pertumbuhan ekonomi lebih baik. Penyaluran kredit yang sekarang di bawah single digit bisa menjadi double digit," ujarnya.

Dalam waktu dekat ini, menurut Agus, BI akan melonggarkan kebijakan moneternya apabila stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi terus terjaga. "Kalau nanti di bulan depan kondisi terjaga, tentu ada kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dan itu tentu juga baik bagi pertumbuhan kredit dan perkembangan ekonomi," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

9 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

11 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

17 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya