Rupiah Jeblok, Agus Marto: Karena Sinyal Fed Rate Bakal Naik

Rabu, 25 Mei 2016 23:01 WIB

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat berdiskusi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 11 November 2015. TEMPO/ Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengomentari melemahnya nilai tukar rupiah pada beberapa pekan terakhir ini. Menurut dia, kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang relatif lebih lemah diakibatkan karena adanya sinyal akan dinaikkannya suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Fed Rate.

Agus menyatakan sebelumnya terdapat statement yang kuat dari pejabat The Fed yang meyakini bahwa pada bulan Juni-Juli mendatang Fed Rate akan dinaikkan. "Statement itu berdampak pada stabilitas sistem keuangan dunia karena banyak yang merespons," ujar Agus di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu, 25 Mei 2016.

Namun begitu, Agus menyambut baik adanya sinyal bahwa Inggris akan cenderung tetap bertahan di Uni Eropa. Hal itu, menurut dia, menimbulkan kepastian di pasar keuangan. "Di sisi lain, Iran mengambil posisi untuk tidak mau mengurangi jumlah produksinya. Itu berpengaruh juga ke Indonesia," katanya.

Di dalam negeri sendiri, kata Agus, terdapat cukup banyak korporasi yang memerlukan valuta asing untuk melakukan pembayaran dividen pada kuartal II ini. Hal tersebut yang akan menyebabkan aliran dana makin masif ke luar negeri. “Secara umum, ini bersifat sementara. BI akan terus berupaya untuk menjaga rupiah," ujarnya.

Beberapa pekan terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat memang terus melemah. Tadi pagi, kurs rupiah mendekati level Rp 13.600 per dolar AS. Berdasarkan data di situs resmi Bank Indonesia sore ini, kurs tengah rupiah melemah dan mendekati level Rp 13.671 per dolar AS.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

2 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya