KPPU Kirimkan Surat Panggilan ke Lion Air

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 25 Mei 2016 17:23 WIB

Direktur Utama Lion Air Edward Sirait (kanan) saat mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi V DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, 24 Mei 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Rabu, 25 Mei 2016, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengirimkan surat panggilan kepada maskapai Lion Air. Pemanggilan ini dilakukan sehubungan dengan penurunan frekuensi penerbangan ke beberapa rute yang dilakukan Lion Air, beberapa waktu lalu.

"Pengurangan frekuensi tanpa alasan yang jelas secara bisnis bisa jadi karena adanya indikasi penyalahgunaan," kata Ketua KPPU Syarkawi Rauf di gedung KPPU, Jakarta Pusat, Rabu. "Ini yang mau kami klarifikasi."

Lion Air memiliki keunggulan punya beberapa rute penerbangan yang tak dimiliki maskapai lain. Hal ini membuat maskapai berlogo singa tersebut menjadi perusahaan yang dominan di pasar. Ia menilai, perusahaan semacam ini rawan memonopoli. Karena itu, harus diawasi. "Perusahaan monopoli itu harus dikontrol oleh otoritas persaingan," katanya.

(Baca: Sanksi Lion Air, KPPU Minta Kementerian Perhubungan Hapus Tarif Bawah)

Kepemilikan rute sendiri seperti itu membuat konsumen dengan kebutuhan yang sama tak memiliki opsi lain untuk memilih maskapai. Lion dianggap rawan melakukan abuse of dominant potition. Caranya pun, kata dia, beragam. Bisa dengan mengurangi pasokan ke pasar atau mengurangi kualitas barang dan jasa yang dibuat.

"Dalam konteks kontrol itulah kami akan panggil Lion Air untuk klarifikasi. Kami tak ingin ada perusahaan dominan seperti Lion ini, memanfaatkan posisinya dengan cara mengeksploitasi konsumen," kata Syarkawi.

(Baca: Begini Kolaborasi BPK-KPPU Melibas Persaingan Curang)

Lion Air memutuskan menunda penerbangan selama 1 bulan untuk 217 frekuensi rute domestik dan sepuluh frekuensi rute internasional. Keputusan ini disampaikan dan disetujui oleh Kementerian Perhubungan per 16 Mei lalu.

Saat ditemui di gedung Dewan Perwakilan Rakyat kemarin, CEO Lion Air Group Edward Sirait mengatakan pengurangan frekuensi ini berhubungan dengan minimnya jumlah penumpang. "Ada jam penerbangan tertentu yang kami kurangi, yang (penumpangnya) sangat sedikit. Ada yang pernah lima penumpang. Ekonomisnya enggak masuk," kata Edward.

(Baca: Sambangi DPR, Lion Air Beranggapan Dianaktirikan)

Syarkawi mengaku belum mengetahui jadwal hari pemanggilan itu. Namun, ia mengatakan, umumnya, surat diterima 3 hari setelah dikirim.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya