BUMN Teken Fasilitas Lindung Nilai Sebesar US$ 1,92 Miliar  

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 12:18 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Delapan badan usaha milik negara (BUMN) menandatangani fasilitas lindung nilai atau FX line. Ada tiga bank pelat merah yang berkomitmen memberikan fasilitas lindung nilai US$ 1,92 miliar.

Penandatanganan yang digelar di Bank Indonesia, Jakarta Pusat, itu dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. "Ini merupakan langkah positif bagi peningkatan kesadaran korporasi dalam melakukan hedging," kata Agus dalam sambutannya, Rabu, 25 Mei 2016.

Menurut Agus, banyak manfaat dari fasilitas hedging, terutama dalam mengurangi risiko keuangan. Manfaat lain, hedging juga bisa memberikan kepastian dalam cash flow perusahaan. "Jika keuntungan terjaga, risiko gagal bayar terhindari. Jika suatu korporasi menunjukkan kinerja yang baik, kepercayaan investor akan meningkat," katanya.

Dari total fasilitas lindung nilai tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia memberikan fasilitas US$ 750 juta, PT Bank Negara Indonesia memberikan fasilitas US$ 619 juta, dan PT Bank Mandiri memberikan fasilitas US$ 555 juta.

Sedangkan, delapan BUMN yang berpartisipasi adalah Perum Bulog, Perum Peruri, PT Pelabuhan Indonesia II, PT Pelabuhan Indonesia III, PT Aneka Tambang, PT Perusahaan Gas Negara, PT Semen Baturaja, dan PT Pupuk Indonesia.

Sementara itu, Menteri Rini mengatakan dia menyambut baik penandatanganan tersebut. "BUMN harus me-manage risikonya secara prudent, baik risiko bisnis secara menyeluruh dan juga risiko valas. Melakukan manajemen yang prudent untuk risiko valas adalah sangat penting," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya