Petugas Sensus Ekonomi Keluhkan Sulitnya Mendata Pengusaha  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 24 Mei 2016 23:19 WIB

Seorang pedagang saat berjualan di Pasar Palmerah, Jakarta Barat, 5 Mei 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan data Sensus Ekonomi 2016 bisa menggambarkan potensi ekonomi Indonesia, mendukung program pemerintah yang sedang mendorong peningkatan para pengusaha mikro, kecil, menengah, dan besar. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta Bambang Kristianto menyebutkan rendahnya kesadaran pengusaha dan kalangan perbankan untuk mengikuti sensus ekonomi 2016.

Sensus ekonomi dimulai pada 1 Mei dan berakhir pada 31 Mei 2016. Namun, hingga saat ini, tidak semua pengusaha dan kalangan perbankan terbuka ketika petugas sensus ekonomi mendata mereka. Pengusaha sektor menengah dan besar rata-rata takut sensus berhubungan dengan pajak. Sedangkan kalangan perbankan takut kerahasiaan data keuangan mereka bocor.

Padahal kerahasiaan data yang diberikan individu dijamin oleh BPS sesuai dengan Undang-Undang Statistik Nomor 16 Tahun 1997. “Banyak pengusaha yang sengaja menutupi pendapatan dan pengeluaran mereka karena takut terkena pajak,” kata Bambang kepada Tempo di sela rapat koordinasi daerah Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY di kantor perwakilan Bank Indonesia, Selasa, 24 Mei 2016.

Menurut Bambang, baru 57 persen atau 300 ribu responden yang sudah mengisi data sensus ekonomi. Padahal data BPS menunjukkan terdapat 500 ribu pengusaha yang terdaftar di BPS. Bambang mengatakan sejumlah pengusaha yang sulit membuka data di antaranya pengusaha pusat perbelanjaan, gerai di mal, dan minimarket. Untuk kalangan perbankan juga sama, mereka resisten ketika petugas bertanya ihwal target pendapatan dan pengeluaran. Hal yang sama terjadi pada perusahaan-perusahaan jasa keuangan.

Untuk mengatasi persoalan itu, kata Bambang, BPS telah berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan untuk mengingatkan agar perusahaan jasa keuangan terbuka. “Kami juga berkomunikasi dengan Bank Indonesia ihwal sulitnya pendataan pada perbankan,” kata Bambang.

Sensus ekonomi nasional 2016 bertujuan mendata perkembangan sektor usaha non-pertanian. Ada 14 variabel yang BPS sensus, meliputi 19 sektor usaha di antaranya nama dan alamat perusahaan, kegiatan, status badan usaha, upah, jumlah tenaga kerja, dan investasi. Data sensus ekonomi menggambarkan potensi ekonomi Indonesia. Bagi pengusaha, data hasil sensus ekonomi bermanfaat untuk mengetahui informasi guna mengembangkan usahanya. Hasil sensus bisa diketahui pada Desember 2016.

Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah petugas sensus di lapangan tidak hanya sulit mendata pengusaha besar, tapi juga penduduk yang menghuni perumahan elite di Kecamatan Kasihan, Bantul. Satu petugas sensus mendata setidaknya 100 hingga 200 responden. Mereka yang berseragam BPS dan dibekali surat tugas datang ke rumah-rumah penduduk dan bertanya punya usaha atau tidak. “Beberapa responden kurang terbuka, khususnya perusahaan-perusahaan besar,” kata petugas pengawas lapangan, Emi Surani.

Menurut dia, kalangan yang terbuka ketika petugas melakukan sensus di antaranya pondok pesantren dan sekolah. Institusi pendidikan itu punya beragam usaha di antaranya kantin, jasa cuci baju atau laundry, dan koperasi.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

3 hari lalu

BPS Catat Neraca Perdagangan Indonesia Agustus 2024 Surplus US$ 2,90 Miliar, Surplus 52 Bulan Berturut-turut

BPS mencatat Indonesia alami surplus perdagangan US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024. Capaian ini membuat perdagangan konsisten surplus sejak Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

4 hari lalu

Waspada Krisis Ekonomi, Indef Minta Bank Sentral Intervensi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan Indonesia kini menghadapi sinyal krisis ekonomi. Perlu intervensi Bank Indonesia

Baca Selengkapnya

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

8 hari lalu

Kelas Menengah Jatuh Miskin, BPS: Buat Perekonomian Tidak Tahan Guncangan

Data BPS menunjukkan porsi masyarakat dengan ekonomi kelas menengah menurun sejak pandemi Covid-19 pada 2019 lalu. Apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Ingin Bekerja di BPS? Berikut Syarat Mendaftar CPNS 2024

11 hari lalu

Ingin Bekerja di BPS? Berikut Syarat Mendaftar CPNS 2024

BPS menyediakan 408 formasi untuk CPNS 2004 untuk lulusan D-III hingga S-1 dari berbagai jurusan.. Berikut persyaratan buat CPNS di BPS.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

15 hari lalu

BPS Sebut Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Pernah Terjadi Saat Krisis Moneter 1998 dan Krisis Ekonomi 2008

Fenomena deflasi selama empat bulan berturut-turut tahun ini bukanlah hal yang baru, pernah terjadi pada krisis moneter 1998 dan krisis ekonomi 2008.

Baca Selengkapnya

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

16 hari lalu

KPPI Hentikan Penyelidikan Impor Benang Filamen Artifisial, Benang Apakah Itu?

Simak informasi lengkap tentang kasus impor benang filamen artifisial yang baru saja dihentikan penyidikannya oleh KPPI

Baca Selengkapnya

JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

16 hari lalu

JPPI Ragu Biaya Pendidikan Dasar Jadi Penyumbang Utama Inflasi

Koordinator JPPI Ubaid Matraji meragukan kesimpulan BPS jika biaya pendidikan dasar jadi penyumbang utama inflasi di Agustus lalu. Sebab biaya pendidi

Baca Selengkapnya

Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

17 hari lalu

Soal Ketersediaan Padi, Kebijakan Kementan Efektif Merespons Perubahan Iklim

Penurunan harga beras sebagian besar disebabkan oleh beberapa wilayah sentra yang tengah memasuki masa panen raya. Sementara itu, kenaikan harga di sejumlah daerah umumnya terjadi di wilayah yang tidak sedang dalam masa panen.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Mancanegara Meningkat Tahun Ini

17 hari lalu

Wisatawan Mancanegara Meningkat Tahun Ini

Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat kunjungan wisatawan mancanegara sejak Januari hingga Juli 2024 mencapai 7,75 juta.

Baca Selengkapnya

BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

18 hari lalu

BPS Catat hingga Agustus Terjadi Deflasi Selama Empat Bulan Beruntun

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi bulanan selama empat bulan beruntun. Deflasi Agustus lebih rendah dibanding bulan sebelumnya

Baca Selengkapnya