Sambangi DPR, Lion Air Beranggapan Dianaktirikan

Reporter

Editor

Febriyan

Selasa, 24 Mei 2016 18:53 WIB

Pramugari Maskapai Lion Air mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Komisi V DPR RI di Gedung Nusantara, Jakarta, 24 Mei 2016. Rapat ini diikuti Manajemen dan Karyawan Lion Air. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pegawai maskapai Lion Air Group, dari CEO Edward Sirait hingga pilot dan pramugari, menyambangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat hari ini, Selasa, 24 Mei 2014. Mereka datang untuk menyampaikan aspirasinya kepada Komisi V DPR RI, terkait dengan putusan sanksi Kementerian Perhubungan.

"Kami ingin diperlakukan sama dengan perusahaan transportasi lain. Kalau memang ada kekurangan kami, kami diingatkan dan dibina," kata Edward di depan pemimpin Komisi V, Farry Djemi Francis. Mereka datang sehubungan dengan sanksi yang dijatuhkan Kementerian Perhubungan yang berupa pembekuan ground handling.

Edward meyakinkan pihaknya tidak mempermasalahkan isi sanksi tersebut, namun ia mempertanyakan proses pengambilan keputusan tersebut. "Itu sebabnya kami kemarin melaporkan ke Bareskrim (Badan Reserse Kriminal) Mabes Polri," ucap Edward. "Apakah di dalam prosesnya itu sudah memenuhi perundang-undangan kita," kata Edward.

Selain pembekuan ground handling, Kementerian Perhubungan melarang sementara ekspansi rute baru bagi Lion Air. Sanksi ini dirasa tidak seusai dengan kesalahan yang dibuat oleh maskapai tersebut. Sanksi itu keluar setelah adanya insiden kesalahan penurunan penumpang luar negeri yang diturunkan di terminal domestik.

Edward mengatakan, sanksi penghambatan ekspansi perusahaan juga memberatkan pihaknya. Ia menyebutkan saat ini sudah menyiapkan beberapa rute baru yang siap dijalankan, seperti Pekanbaru-Kerinci dan Jakarta-Tasikmalaya.

Walau beberapa kali memuji banyaknya rute yang diambil Lion Air, Komisi V justru cenderung menanggapi “curhat” Lion Air ini dengan teguran. "Kenapa Lion tidak menjalankan dulu sanksi dari Kementerian Perhubungan. Biar sekalian juga introspeksi," kata Hamka Baco Kady dari Fraksi Golkar.

Ketua Komisi V Farry Djemi Francis mengatakan akan menerima aspirasi dari Lion air serta masukan dari anggota Dewan. Ia berjanji akan membawa aspirasi ini dalam rapat lanjutan bersama Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya.

EGI ADYATAMA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

2 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

6 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

7 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

11 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

13 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

13 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

16 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

18 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

24 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

25 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya