Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik pemberian afirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade) oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings. "Ya, asal lebih baik, kita senang," kata Bambang di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Mei 2016.
Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Juda Agung. "Itu kan artinya stable, positif. Berarti mereka masih confidence dengan kita," tuturnya.
Pada 23 Mei 2016, lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi (investment grade). Dalam keterangan resminya, Fitch memberikan afirmasi Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB-/stable outlook.
Menurut Fitch, beban utang pemerintah rendah. Prospek pertumbuhan ekonomi juga membaik. Selain itu, risiko sektor perbankan rendah. Namun Fitch memberikan catatan bahwa sentimen pasar masih memiliki pengaruh yang besar sehingga masih diperlukan upaya untuk perbaikan iklim investasi.
Terkait dengan rating dari Standard and Poor's (S&P) Global Ratings, Juda menyatakan keoptimisannya. "Prospeknya sangat positif. Setelah ketemu, mereka yakin fundamental kita membaik sehingga tidak ada lagi alasan mereka untuk menahan," ujar Juda.
Pada 11 Mei lalu, Standard and Poor's (S&P) Global Ratings menemui Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di kantornya. Director Sovereign and International Public Finance Ratings S&P Kyran Curry mengatakan peringkat Indonesia berpeluang naik menjadi investment grade.
Hingga kini, Indonesia masih belum mendapatkan predikat layak investasi dari S&P. Peringkat Indonesia dari S&P adalah BB+ atau positive outlook. Adapun lembaga yang sudah memberikan investment grade kepada Indonesia adalah Fitch Rating dan Moody's.