JK: Skema Inovasi Rantai Nilai Genjot Produktivitas Petani  

Reporter

Senin, 23 Mei 2016 15:32 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan produktivitas sektor pertanian dibandingkan dengan sektor ekonomi lain cukup rendah. Hal itu, menurut dia, dapat dilihat dari kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) triwulan I 2016 yang hanya sebesar 13,6 persen. Selain itu, sektor pertanian memerlukan lahan yang besar.

Namun, menurut Kalla, dengan semakin tingginya pertumbuhan penduduk, lahan pertanian semakin sempit. "Padahal kita butuh makanan yang lebih banyak dengan semakin banyaknya penduduk. Akhirnya impor," kata Kalla dalam peluncuran program Skema Inovasi Rantai Nilai Sektor Agro di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin, 23 Mei 2016.

Kalla menilai solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut adalah meningkatkan produktivitas petani. "Karena tidak mungkin kita membuat sawah lagi. Kita juga sudah berjanji tidak mengurangi lahan hutan dengan moratorium," ujar Kalla.

Untuk meningkatkan produktivitas, menurut Kalla, petani harus diberi insentif. Selain itu, petani perlu mendapatkan layanan keuangan yang adil. Dia pun mendukung upaya Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), serta Partnership for Indonesia's Sustainable AgricuLture (PISAgro) dalam program Skema Inovasi Rantai Nilai.

Inti dari peningkatan sektor pertanian, kata Kalla, adalah kemajuan teknologi. Agar sektor agro meningkat, dibutuhkan bibit, pupuk, serta sumber daya manusia, yakni petani, yang berkualitas. "Semua itu diiringi dengan pembiayaan yang baik. Kita harus menggerakkan pemerintah daerah, pengusaha, dan juga bank untuk mendukung itu semua," tuturnya.

Hingga 2020, pemerintah akan menerapkan Skema Inovasi Rantai Nilai. Skema tersebut ditargetkan dapat menjangkau satu juta petani dari berbagai komoditas sektor agro dengan luas area mencapai 2 juta hektare. Tahun ini, program tersebut telah berhasil menjangkau lebih dari 445 ribu petani dengan luas area mencapai lebih dari 350 ribu hektare.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

3 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

4 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

7 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

7 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

18 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya