Muliaman: Pertanian Masih Penting, Tapi Petani Sulit Modal

Reporter

Senin, 23 Mei 2016 13:26 WIB

Ilustrasi petani menanam bibit padi. ANTARA/Maulana Surya

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) sekaligus Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian. Menurut dia, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto mencapai 13,6 persen.

"Selain itu, lebih dari separuh PDB sektor industri pengolahan adalah berbasis pertanian. Sektor pertanian juga merupakan penyerap terbesar tenaga kerja, yaitu sekitar 35 persen dari total tenaga kerja," ujar Muliaman dalam peluncuran Skema Inovasi Rantai Nilai Sektor Agro di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin, 23 Mei 2016.

Muliaman menuturkan apabila sektor pertanian dilihat secara holistik dari hulu ke hilir dalam suatu rantai nilai, kontribusi sektor tersebut terhadap PDB secara agregat mencapai sekitar 55 persen. "Manakala rantai-rantai nilai itu kita kembangkan, maka tidak hanya PDB Indonesia saja yang meningkat, kesejahteraan petani dan pelaku ekonomi pedesaan lainnya pun akan meningkat," katanya.

Namun, Muliaman berujar, sebanyak 56 persen dari 26,1 juta rumah tangga usaha pertanian atau sekitar 14,6 juta rumah tangga usaha pertanian memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar. "Selain itu, kendala terberat petani adalah kesulitan permodalan. Lahan pertanian yang relatif kecil dan tidak pula memiliki sertifikat, menyebabkan petani sulit mendapatkan pembiayaan formal," tuturnya.

Kesulitan permodalan, menurut Muliaman, juga akan menghambat petani untuk mengakses input pertanian yang berkualitas dan juga teknologi yang baru. Apabila kendala-kendala tersebut tidak diatasi secara serius, produktivitas dan daya saing komoditas pertanian akan stagnan. "Sehingga kesejahteraan rumah tangga usaha pertanian semakin sulit untuk ditingkatkan," katanya.

Muliaman menilai, sumber-sumber permodalan formal bagi petani harus diperlebar. Saat ini, menurut dia, pemerintah telah mengembangkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani. "Namun demikian, skema-skema pembiayaan lainnya perlu terus dikembangkan sehingga semakin terbuka akses petani untuk mendapatkan pembiayaan," ujarnya.

Akses tersebut, menurut Muliaman, juga akan bermanfaat bagi peningkatan pendapatan petani sehingga berpotensi untuk mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan. "Perlu kami sampaikan bahwa sekitar dua per tiga dari total penduduk miskin berada di pedesaan," katanya.

Untuk itu, Muliaman berujar, perusahaan-perusahaan pertanian serta petani yang masih tradisional harus bersinergi. "Yang sudah maju membantu yang belum maju dalam suatu kemitraan. Yang belum maju didorong agar bersungguh-sungguh meningkatkan kinerja usaha pertaniannya sejalan dengan tuntunan kemitraan," tuturnya.

Perusahaan-perusahaan pertanian, menurut Muliaman, memiliki teknologi yang lebih maju, permodalan yang kuat, serta akses pasar yang luas. Sinergi tersebut pun berpotensi meningkatkan akses petani terhadap penggunaan teknologi dan pemasaran yang lebih luas. "Serta tentunya membantu mengatasi masalah kesulitan permodalan petani," katanya.

Hingga 2020, pemerintah menerapkan Skema Inovasi Rantai Nilai bagi satu juta petani dari berbagai komoditas sektor agro. Skema yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani itu merupakan kerjasama antara pemerintah, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), serta Partnership for Indonesia's Sustainable AgricuIture (PISAgro).

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

19 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

23 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

35 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

38 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya