YLKI Anggap Gugatan Lion Air terhadap Pemerintah Sangat Anomali

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 23 Mei 2016 08:16 WIB

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo saat menggelar konferensi pers di kantornya terkait penumpang pesawat Lion Air kedatangan internasional yang melewati pemeriksaan kantor imigrasi, 16 Mei 2016. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi, mengatakan tuntutan yang diajukan oleh manajemen Lion Air terhadap Kementerian Perhubungan merupakan hal yang sangat anomali.

Lion Air, menurut dia, satu-satunya operator yang melawan regulator. "Mungkin ini satu-satunya kasus di dunia, yaitu operator melawan regulator," kata Tulus dalam keterangan resminya, Senin, 23 Mei 2016.

Tulus menduga selama ini ada permainan di dalam tubuh Kementerian Perhubungan karena Lion Air, yang selalu dianakemaskan oleh Kementerian, tiba-tiba sekarang dikenai sanksi yang cukup telak.

Tulus juga menilai tuntutan Lion Air agar Kementerian melakukan investigasi adalah tidak perlu, karena kasus tersebut sudah jelas duduk perkaranya. Menurut dia, kesalahan yang dilakukan oleh Lion Air merupakan kasus berat karena melanggar Annex 9 ketentuan ICAO. "Investigasi itu kalau kasusnya belum jelas," kata dia.

Beberapa waktu lalu, dua maskapai Lion Air dan Air Asia mengalami insiden salah menurunkan penumpang. Menurut Tulus, kesalahan tersebut merupakan tamparan keras bagi sektor penerbangan di Indonesia. "Ini sangat memalukan dan menunjukkan otoritas penerbangan di Indonesia memang lemah," kata dia.

Atas kesalahan tersebut, Kementerian telah menjatuhkan sanksi terhadap Lion Air dengan pembekuan lima hari untuk aktivitas ground handling. Tak puas, manajemen Lion Air justru melawan dan bahkan melaporkan Dirjen Hubungan Udara ke Bareskrim Mabes Polri.

Menurut Tulus, meskipun langkah Lion Air yang menunda 277 penerbangan selama sebulan ke depan tidak melanggar regulasi, Lion tidak boleh me-refund tiket bagi konsumen yang sudah telanjur membeli tiket.

Tulus mengatakan pihak manajemen Lion harus mengalihkan tiket konsumen dengan penerbangan yang lain. "Kementerian Perhubungan harus mengawasi kasus ini secara ketat agar tidak terjadi pelanggaran masif hak konsumen," ujarnya.

LARISSA HUDA


Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
Geger Daging Manusia Dijadikan Kornet, Ini Penampakannya

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

5 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

9 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

10 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

14 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

15 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

19 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

21 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

27 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

27 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya