TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Lion Mentari Airlines Edward Sirait mengatakan penundaan terhadap 56 rute penerbangan bukan dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, yang memberi sanksi pembekuan. Menurut Edward, penundaan sejumlah rute selama sebulan murni lantaran bisnis penerbangan sedang masuk masa low season.
Kelesuan terjadi karena tidak banyak masyarakat menggunakan jasa penerbangan sebelum masa Lebaran. "Itu terlalu jauh (pemaknaannya), tidak ada kaitannya," kata Edward kepada Tempo. Manajemen Lion Air mengambil keputusan penundaan itu, kata dia, sebelum Lion Air mendapat sanksi dari pemerintah.
BACA JUGA
Inilah Kemiripan Joey Alexander dengan Barack Obama
Beredar, Video Ahok Damprat Wartawan Tempo
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maryati Karma membenarkan hal itu. Pertengahan Mei hingga menjelang Idul Fitri adalah musim low season. Selain musim paceklik penumpang, izin penundaan ini berkaitan dengan sejumlah pilot yang dirumahkan maskapai karena aksi mogok. Karena itulah, sejumlah penerbangan tertunda.
Tak hanya Lion Air, Maryati menuturkan, sejumlah maskapai, seperti Garuda Indonesia dan maskapai asing, juga meminta izin tidak menggunakan rute. Maskapai itu juga menunda penggunaan rute karena iklim usaha di penerbangan sedang lesu.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha Syarkawi Rauf menyatakan komisinya akan menyelidiki Lion Air, menyusul rencana penundaan penerbangan ke sejumlah rute tanpa alasan yang jelas. Dia menilai, tindakan Lion Air ini dapat dikategorikan sebagai abused of dominant position atau penyalahgunaan posisi dominan di pasar.
BACA JUGA
Lagu Dangdutnya Termasuk Dilarang, Reaksi Jupe Mengejutkan!
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
"Menurut ketentuan Undang-Undang Anti Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, pelaku usaha yang menguasai pasar tidak boleh memanfaatkan posisi dominannya untuk menahan pasokan ke pasar, yang menyebabkan terjadinya kelangkaan barang dan harga menjadi naik secara eksesif," kata Syarkawi di Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2016.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Perhubungan memberi surat teguran dan sanksi kepada Lion Air menyusul keterlambatan penerbangan yang terjadi berulang kali serta pemogokan pilot pada 10 Mei lalu. Sanksi itu berupa tidak diberikannya izin rute baru selama 6 bulan sejak 18 Mei agar Lion Air memperbaiki kinerja manajemen dan operasional penerbangan.
Di sisi lain, manajemen Lion Air mengusulkan penundaan penerbangan selama sebulan pada 217 frekuensi di 54 rute domestik dan sepuluh frekuensi di dua rute internasional, yang disampaikan kepada Kementerian melalui surat, 16 Mei 2016. Kementerian menyetujui penundaan penerbangan sementara untuk rute serta nomor penerbangan itu.
ALI HIDAYAT | ANGELINA ANJAR SAWITRI
BACA JUGA
Lagu Dangdutnya Termasuk Dilarang, Reaksi Jupe Mengejutkan!
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok
Berita terkait
Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan
37 hari lalu
Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015
Baca SelengkapnyaInsiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern
53 hari lalu
Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang
55 hari lalu
KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham
55 hari lalu
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan
56 hari lalu
Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...
28 Oktober 2023
Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.
Baca SelengkapnyaSurya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya
23 Oktober 2023
Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaAustralia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways
7 September 2023
Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok
31 Agustus 2023
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok
Baca SelengkapnyaKerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan
12 Juni 2023
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.
Baca Selengkapnya