Ada UKM Eks Lokalisasi Dolly di Surabaya Great Expo 2016  

Reporter

Sabtu, 21 Mei 2016 10:40 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kiri) memeriksa sepatu karya warga Gang Dolly saat peresmian daerah tersebut menjadi kampung wisata, di Surabaya, 21 Februari 2016. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Surabaya — Pemerintah Kota Surabaya menyediakan dua stan gratis untuk usaha kecil dan menengah (UKM) Putat Jaya, warga eks lokalisasi Dolly yang hendak memasarkan hasil karya di ajang Surabaya Great Expo yang diselenggarakan di Grand City Mall, Surabaya.

“Pemerintah menyediakan stan gratis untuk UKM eks lokalisasi Dolly,” ujar Tomi Redianto, Project Manajer Debinto, exhibition organizer yang dipercaya menyelenggarakan acara memperingati hari jadi Kota Surabaya yang ke-723.

Ditemui Tempo, Kamis, 19 Mei 2016, di Grand City Mall, UKM Putat Jaya membenarkan pernyataan tersebut. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya memberikan dua stan kepada mereka tanpa berbayar. “Iya Mas, gratis. Kami didukung sepenuhnya sama Disperindag,” jawab Yani, salah satu penjual Kerupuk 'Samijali'.

Acara SGE ini cukup membantu memasarkan produk-produk mereka. Sebelum diajak pemerintah kota atau Disperindag untuk mengikuti pameran dan sejenisnya, mereka bekerja sama dengan Gerakan Melukis Harapan untuk memasarkan produknya. Setelah itu, mereka mulai mandiri untuk menjual sendiri produknya. Menurut Yani, acara-acara seperti ini digunakan agar produknya dikenal lebih luas.

Beberapa produk yang dijual, antara lain sepatu, batik tulis, kaus sablon, kerupuk singkong Samijali, dan telur asin. Samijali dijual seharga Rp 13 ribu untuk ukuran kecil dan Rp 20 ribu untuk ukuran sedang, sedangkan telur asin dijual Rp 20 ribu per lima butir. Hasil penjualan Samijali misalnya, pada hari pertama, mencapai Rp 300 ribu. “Tergantung pengunjung Mas,” ucap Yani.

Rata-rata UKM binaan telah berjalan lebih-kurang setahun, sejak lokalisasi ditutup pada 18 Juni 2014. Anggotanya kebanyakan perempuan. Sebenarnya banyak ragam UKM eks lokalisasi Dolly. Ada yang beralih menjadi tukang jahit, usaha kerajinan tangan (handcraft), kuliner, minuman, dan lain-lain. Jumlahnya lebih-kurang 50 UKM. Namun yang terdaftar di Disperindag hanya sedikit. “Yang lima ini yang biasa datang kalau ada acara,” tutur Surti.

Meski warga yang terdampak penutupan lokalisasi Dolly belum pulih total, tapi semangat mereka untuk bangkit cukup besar. Mereka mengaku masih ada pekerja yang tidak mau beralih profesi di Gang Dolly. “Terbiasa cari duit pake cara gampang, akhirnya mereka gak mau pindah,” jelas Surti. Sedangkan tempat Surti dan kawan-kawannya tinggal, sudah semakin banyak yang membuka usaha.

Harapan mereka ke depannya adalah semakin luas pasar yang bisa diraih. Juga untuk UKM lain agar segera berekspansi. “Kalau ada pelatihan, tapi gak ada pasar, kan susah,” ujar Surti.

VIJAY INDOPUTRA (MAGANG) | NI

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

1 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

2 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

7 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

9 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

23 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

43 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

57 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

6 Februari 2024

Pemuda Muhammadiyah: Rompi Biru Wali Kota Surabaya Tidak Bernuansa Politik

Eri Cahyadi dinilai sejalan dengan semangat Pemuda Muhammdiyah menjadikan Surabaya yang maju dan religius.

Baca Selengkapnya