BI: Keputusan Inggris Keluar Uni Eropa Picu Gejolak

Sabtu, 21 Mei 2016 00:15 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan keputusan Inggris tetap bertahan atau keluar dari organisasi kawasan Uni Eropa (British Exit atau Brexit) bakal memicu gejolak perekonomian global. Hal itu juga menjadi sentimen yang mempengaruhi, selain kenaikan tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate).

Agus menyebutkan bukan hanya dampak yang timbul melalui jalur perdagangan kelak akibat keputusan Inggris tersebut yang dikhawatirkan bank sentral. “Melainkan dampak di jalur keuangan,” ucap Agus di gedung BI, Jumat, 20 Mei 2016. “Hal itulah yang perlu kita diwaspadai.”

Pada minggu terakhir Juni ini, ujar Agus, akan ada referendum. “Dan itu bisa mempengaruhi pound sterling,” tuturnya. Kalaupun tidak terjadi Brexit, hal itu juga tetap akan berperan pada nilai tukar pound sterling. Pasalnya, mata uang ini termasuk yang kuat di dunia. Dengan begitu, apa pun hasil referendum akan berpengaruh pada pound sterling.

Sebelumnya, Menteri Inggris Jo Johnson mengatakan, apabila terjadi Brexit, posisi dominan London sebagai pusat keuangan dunia akan berada di bawah ancaman. Selain itu, pusat keuangan Uni Eropa lain akan menggantikan posisi London.

London mendominasi pasar valuta asing senilai US$ 5,3 triliun per hari, dan ini merupakan pusat keuangan paling penting di Uni Eropa dan menyaingi New York sebagai ibu kota keuangan dunia. Johnson menyatakan suara dukungan untuk Brexit akan merusak pound sterling, mempengaruhi tingkat suku bunga, dan menggerus dinamisme yang selama ini telah membuat London sebagai pusat jasa keuangan Uni Eropa.

BAGUS PRASETIYO | ANTARA




Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya