RI-Korea Selatan Sepakat Dorong Perdagangan dan Investasi  

Senin, 16 Mei 2016 20:11 WIB

Presiden Indonesia Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye jelang melakukan pertemuan di Blue House di Seoul, Korea Selatan, 16 Mei, 2016. Tidak hanya menggelar pertemuan keperintahan, Jokowi juga dijadwalkan akan menghadiri pertemuan dengan komunitas pebisnis di Korsel. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan melahirkan komitmen kerja sama. Dalam pertemuan dengan Presiden Park Geun-hye, Korea akan menjadi mitra akselerasi Indonesia di sektor industri. Pertemuan kedua kepala negara sendiri berlangsung di Istana Kepresidenan Cheong Wa Dae Seoul, Korea Selatan, Senin, 16 Mei 2016.

Presiden Joko Widodo menyatakan perdagangan kedua negara dan nilai investasi dalam dua tahun terakhir cukup tinggi. Namun, dalam hal nilai perdagangan, ada penurunan dari US$ 22,47 miliar di 2014 menjadi US$ 16,7 miliar pada 2015.

Untuk itu Presiden ingin peningkatan perdagangan harus terus dilakukan. "Salah satunya dengan mengurangi hambatan tarif dan nontarif," kata Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo.

Sedangkan dari sisi nilai investasi Korea Selatan di Indonesia, tercatat ada kenaikan. Pada 2014 nilai investasi Korea Selatan di Indonesia sebesar US$ 1,12 miliar dan pada 2015 naik jadi US$ 1,21 miliar. Dengan tingginya potensi investasi itu, Indonesia berniat menjadikan Korea Selatan sebagai mitra. "Mitra mengakselerasi industrialisasi di Indonesia,” ucap Jokowi.

Setidaknya ada tiga sektor yang menjadi fokus kerja sama Indonesia-Korea Selatan. Tiga sektor itu adalah pengembangan kapasitas industri baja, industri kreatif, dan maritim. Di sektor baja, Indonesia ingin mengurangi ketergantungan baja impor. Diharapkan hal tersebut akan mendorong pengembangan industrialisasi Indonesia.

Di bidang industri kreatif, pemerintah ingin kerja sama di bidang capacity building, technical assistance, technological assistance, co-branding, dan co-production programme. Tujuannya untuk mengejar visi 2020 di mana Indonesia dikenal sebagai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sedangkan di sektor maritim pemerintah ingin menjalin kerja sama dalam hal illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing serta pengolahan ikan. Selain itu, dalam hal tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea Selatan, Presiden berharap ada pembaruan kerja sama dalam bidang pekerjaan anak buah kapal (ABK). “Saya akan menugasi Menteri Tenaga Kerja untuk melakukan komunikasi dengan mitranya di Korea Selatan”, ucap Presiden.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

10 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

13 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

16 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

17 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

20 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya