Minyak Menguat Dipicu Hambatan Produksi Kanada & Nigeria

Reporter

Rabu, 11 Mei 2016 23:00 WIB

AP/Peter Andrew Bosch

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para pedagang fokus pada berlanjutnya penutupan sementara beberapa ladang minyak di Kanada dan penurunan produksi di Nigeria.

Minyak mentah telah jatuh pada Senin di tengah berita bahwa kebakaran hutan di Kanada gagal menimbulkan kerusakan jangka panjang pada infrastruktur ladang minyak utama.

Tetapi sentimen pasar kembali menjadi lebih bullish pada Selasa, karena investor menyimpulkan bahwa gangguan produksi di wilayah pasir minyak Alberta, Kanada, bisa bertahan lebih lama, meskipun fasilitas tidak rusak parah dan kebakaran yang terburuk sudah usai.

Sekalipun para produsen minyak berencana untuk menerbangkan beberapa pekerja mereka kembali ke tempat beroperasi pada akhir pekan ini, "Kami pikir mungkin diperlukan 2-3 minggu sebelum produkis pulih sepenuhnya," kata analis Citi Futures Tim Evans.

Patokan AS. minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 1,22 dolar AS menjadi berakhir di 44,66 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, bertambah 1,89 dolar AS menjadi menetap di 45,52 dolar AS per barel.

Antara 900.000 barel hingga satu juta barel per hari produksi minyak pasir "off line" dan beberapa pipa minyak telah ditutup karena kebakaran hutan yang berkobar di kota minyak Kanada barat, Fort McMurray, kata sebuah laporan.

Bank investasi Wall Street, Morgan Stanley, memperkirakan bahwa itu akan memakan waktu sekitar satu minggu bagi produsen-produsen minyak mentah Kanada untuk memulihkan kapasitas penuh mereka.

Sementara itu, data yang diterbitkan pada Selasa mengungkapkan bahwa produksi minyak Nigeria telah merosot ke terendah 22-tahun karena sabotase pada jaringan pipa dan meningkatnya kerusuhan yang telah memaksa perusahaan-perusahaan besar mengevakuasi pekerja mereka.

Data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukkan bahwa produksi di produsen minyak terbesar Afrika itu telah jatuh menjadi di bawah 1,7 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak 1994.

Para pemberontak yang mencari pembagian pendapatan adil bagi penduduk setempat di delta selatan yang kaya minyak, semakin menargetkan fasilitas-fasilitas minyak, merupakan tantangan keamanan baru bagi Presiden Muhammadu Buhari.

"Ketakutan meningkatnya kekerasan terus menguat karena kelompok militan baru beroperasi di daerah tersebut," kata analis minyak ClipperData Matt Smith dikutip Xinhua.


ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

17 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

18 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

19 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

19 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya