Analis: Waspadai Pelemahan Lanjutan Rupiah Pascalibur Panjang

Reporter

Senin, 9 Mei 2016 04:29 WIB

Petugas menata uang yang baru masuk di cash center Bank BNI, Jakarta, 17 Desember 2015. Total volume transaksi mencapai lebih dari 172 T rupiah. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi, support (batas atas) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pada Senin, 9 Mei 2016, berada di level 13.254 dan resisten (batas bawah) di level 13.238.

“Waspadai potensi pelemahan lanjutan nilai tukar rupiah terhadap dolar jika tidak ada sentimen positif pascalibur panjang nanti,” ujar Reza dalam keterangan tertulis, Ahad, 8 Mei 2016.

Reza berujar, harapan terhadap bertahannya laju rupiah di zona hijau tampaknya harus ditunda terlebih dulu. Hal ini mengingat terdapat beberapa sentimen negatif yang akan menghambat potensi kenaikan rupiah.

Reza menjelaskan, awalnya, laju rupiah mendapat sentimen positif dari kembali melemahnya laju dolar Amerika setelah merespons kurang baiknya data makro Amerika yang masih cenderung melambat. Namun pelemahan tersebut terbatas selepas dirilisnya pemberitaan dari salah satu petinggi The Fed, Bank Sentral Amerika.

“Pemberitaan itu mengatakan kemungkinan kenaikan suku bunga The Fed pada Juni 2016,” katanya.

Di sisi lain, kata Reza, adanya rilis pelemahan angka pertumbuhan GDP dalam negeri turut mempengaruhi laju rupiah yang kembali terperosok. Setelah terakselerasi pada kuartal IV 2015 sebesar 5,04 persen (YoY), laju GDP kuartal I 2016 kembali melambat di level 4,92 persen(YoY).

Adapun Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan pertumbuhan tersebut lebih rendah daripada capaian kuartal VI 2015 sebesar 5,04 persen. Namun itu ada kenaikan tipis dibandingkan dengan kuartal I 2015 yang tercatat tumbuh 4,73 persen. Kemudian, pada kuartal II dan kuartal III 2015, Q2-15 dan Q3-15 tercatat sebesar 4,66 persen dan 4,74 persen.

Berdasarkan pantauan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), kurs rupiah pada Rabu kemarin ditutup pada level 13.246 per dolar Amerika atau melemah 84 poin dari posisi sebelumnya di level 13.162 per dolar Amerika. “Sentimen negatifnya adalah penurunan GDP,” tutur Reza.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya