Truk melintas di lokasi proyek pembangunan ruas Tol Bawen-Salatiga di Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 11 November 2015. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
TEMPO.CO, Semarang - Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah mendesak pemerintah segera membantu penyelesaian proyek jalan tol Semarang-Solo di ruas Bawen-Salatiga.
“Penyelesaian jalan tol jalur Bawen-Salatiga sangat penting agar bisa digunakan untuk jalur arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini,” kata Wakil Ketua Komisi Infrastruktur DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso, Jumat, 6 Mei 2016.
Saat ini, kata Hadi, secara fisik pembangunan jalan tol ruas Bawen-Salatiga sudah mencapai 45 persen. Bangunan fondasi pokok dasar jalan tol juga sudah selesai sehingga penyelesaian pembangunan bisa lebih dipercepat. Namun, masih saja ada kendala penyelesaian. Misalnya, kata Hadi, kendala masalah tanah dan masalah material untuk bahan urukan.
DPRD telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi jalan tol dan menemukan masalah bahan urukan. Teknis untuk permasalahan urukan tanah adalah harus izin ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa. “Untuk itu pemerintah perlu segera koordinasi lintas sektoral,” kata Hadi. Bahkan, kata Hadi, agar bisa segera selesai secara cepat maka harus ada campur tangan menteri maupun gubernur agar ada titik temu.
Hadi menyatakan ada kekasaran dan daya serap urukan dalam pembangunan jalan tol baru. Sedangkan kekasaran dan daya serap yang memenuhi syarat belum ada izin. Sebaliknya, memang ada yang memenuhi syarat tapi tetap harus ada izin mobilitas. Sebab, tanah urukannya harus diuruk ke Salatiga. Sesuai aturan, jika melalui jalan raya maka harus melalui pengangkutan. “Nah untuk izin ini ternyata tidak keluar karena tidak ada yang ngurus,” katanya.
Kalangan DPRD Jawa Tengah juga menyoroti masih adanya persoalan 17 bidang sertifikat tanah yang belum selesai hingga kini. “Kami mendesak masalah sertifikat tanah ini juga harus segera selesai,” kata Hadi.
Seksi III ruas jalan Bawen-Salatiga ini merupakan kelanjutan dari pembangunan sebelumnya, yaitu seksi I ruas Jalan Semarang-Ungaran (10,8 kilometer), yang telah dioperasikan sejak 17 November 2011. Kemudian, seksi II ruas Jalan Ungaran-Bawen (12 kilometer) yang beroperasi sejak 11 April 2014. Semua seksi jalan tol Semarang-Solo sepanjang 72,64 kilometer ditargetkan selesai konstruksi akhir 2017 dan dapat dioperasikan pada 2018.