TEMPO.CO, Surabaya – Lapindo Brantas Inc dipastikan tak bisa mengebor dua sumur baru, TGA-1 dan TGA-2, di Lapangan Tanggulangin, Kedungbanteng, Sidoarjo, Jawa Timur, tahun ini. Rencana pengeboran ditolak warga sekitar.
“Menunggu hasil kajian seismik dan semua analisis bahwa di situ aman,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja kepada Tempo saat mendampingi Menteri Energi Sudirman Said di Kampung Kue Surabaya, Senin, 2 Mei 2016.
Nyoman meminta Lapindo selaku kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) menunda pelaksanaan pengeboran. “Sudah kami hold, enggak akan ngebor lagi. Tunggu kajian selesai.” Kelanjutan pengembangan sumur gas itu bergantung pada kelengkapan data-data yang diperlukan.
Nyoman mengatakan data-data yang disodorkan Lapindo adalah data sebelum terjadi peristiwa semburan lumpur pada 29 Mei 2006. Dia meminta kajian seismik dan bawah permukaan tanah diulang. “Dengan begitu, baru dapat dianalisis apakah pengeboran layak dan aman.”
Sebelum mengkaji, Lapindo harus berdiskusi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi karena pengeboran berkaitan dengan cost recovery. “Seperti seberapa dalam boleh dilakukan, seberapa detail, itu berhubungan dengan biaya.” Diskusi soal itu, kata Nyoman, tak bisa dilakukan hanya sebentar karena analisis seismik tidak bisa dilaksanakan dalam satu-dua hari, tapi tahunan.
Nyoman mempersilakan tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dibentuk Gubernur Jawa Timur Soekarwo menggelar kajian. Hasilnya akan dijadikan masukan. “Itu kajian di atas permukaan, tidak seperti yang dilakukan KKKS dan SKK.”
Warga Kedungbanteng menolak saat Lapindo menguruk dan memadatkan tanah yang menjadi kegiatan awal pengeboran (drill site preparation). Mereka merasakan trauma akibat semburan lumpur sembilan tahun silam. Untuk meredakan ketegangan di antara warga, Gubernur Soekarwo membentuk Tim Kajian Kelayakan Teknis dan Sosial yang terdiri atas puluhan peneliti ITS.
Sementara itu, Lapindo Brantas Inc segera melakukan perawatan sumur (work-over) di lima sumur di Lapangan Wunut (WNT), Porong, dan Lapangan Tanggulangin (TGA). Sumur yang akan dirawat adalah WNT-4, WNT-15, WNT-16, WNT-19, dan TGA-3.
"WNT-4 dan WNT-19 segera dieksekusi," kata Vice President Public Relations Lapindo Brantas Inc Hesti Armiwulan kepada pers di Rumah Makan Warung Apung Rahmawati, Jalan Priyo Sudarmo, Sidoarjo, Minggu, 1 Mei 2016. Menurut dia, work-over lima sumur itu telah mendapat izin SKK Migas.
ARTIKA RACHMI FARMITA | NUR HADI