Laju Pasar Obligasi Masih Berada di Zona Merah  

Reporter

Senin, 2 Mei 2016 09:38 WIB

(dari kiri) Direktur Mitra Adi Perkasa (MAP) Sjeniwati Gusman, Direktur MAP Susiana Latif, Wakil Presiden Direktur MAP V.P Sharma, Director Head of Investment Banking PT. Indo Premier Securities, Rayendra L. Tobing, Director Head of Investment Banking PT. Mandiri Securitas, Donny Arsal saat mengumumkan obligasi di Jakarta, Rabu (14/11). TEMPO/Mrifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NongHyup Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan laju pasar obligasi masih berada di zona merah akibat belum adanya sentimen positif. "Pelaku pasar masih dalam posisi melepas barang seiring antisipasi sentimen yang ada," ucap Reza dalam keterangan tertulis, Senin, 2 Mei 2016. Sentimen negatif lain adalah laju rupiah yang stagnan cenderung melemah yang terimbas turunnya harga minyak mentah.

Pasar obligasi global pun melemah dengan maraknya aksi jual investor global. Pergerakan yield untuk masing-masing tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami kenaikan yield 3,70 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik sebesar 4,34 bps; dan tenor panjang (8-30 tahun) naik 3,27 bps.

Baca Juga: IHSG Masih Terpenjara di Zona Merah

Dengan maraknya aksi jual, laju pasar obligasi kembali mengalami pelemahan. Tak terkecuali pada seri benchmark, antara lain pada FR0053 yang memiliki waktu jatuh tempo ±6 tahun dengan harga 103,88 persen dan yield 7,34 persen atau naik 0,39 bps dari sehari sebelumnya di harga 103,90 persen dan yield 7,33 persen. Untuk FR0072 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun harganya 103,78 persen dan yield 7,87 persen atau naik 9,38 bps dari sehari sebelumnya di harga 104,74 persen dan yield 7,78 persen.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,27 bps di level 112,82 dari 113,12. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi di INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,11 bps di level 106,84 dari 106,95.

Laju yield obligasi korporasi cenderung bergerak sideways. Obligasi korporasi dengan rating AAA dengan yield untuk tenor 9-10 berada di level 9,54-9,55 persen. Obligasi korporasi dengan rating AA dengan yield untuk tenor 9-10 tahun berada di angka 9,70-9,74 persen. Untuk yield rating A dengan tenor 9-10 tahun berada di level 10,85-10,90 persen. Sedangkan rating BBB ada di angka 13,56-13,57 persen.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

35 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

28 November 2023

Ternyata Ini Alasan Saham Waskita Karya Terancam Delisting dari Bursa

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. berpotensi bakal delisting saham dari BEI karena beberapa alasan. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya