Pertumbuhan Ekonomi di Atas 6 Persen, Ini Syaratnya Kata Gubernur BI

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 30 April 2016 05:39 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2-5,6 persen pada 2016 ini. Pertumbuhan tersebut, menurut Agus, ditopang oleh investasi pemerintah pada semester pertama dan juga investasi swasta pada semester kedua.

Agus juga meyakini, pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah akan berada di atas 6 persen. "Jika kebijakan moneter dan fiskal didukung berbagai langkah reformasi struktural baik di sektor riil maupun sektor keuangan," ujar Agus dalam Kongres Dunia Association Cambiste Internationale di Hotel Ritz-Charlton, Jakarta Selatan, Jumat, 29 April 2016.

Kebijakan pemerintah, menurut Agus, juga harus mampu menjawab tiga permasalahan dasar. Pertama, memperkuat ketahanan pangan dan energi. Kedua, memperkuat kehandalan dan daya saing industri nasional. "Dan ketiga, memperkuat peran sektor keuangan sebagai basis pembiayaan ekonomi," katanya.

Untuk memperbaiki iklim investasi, Agus menambahkan, pemerintah juga perlu melakukan reformasi struktural di sektor keuangan, terutama pengembangan pasar uang dan pasar modal. Peran pasar keuangan harus menjadi sumber pembiayaan yang kuat. "Juga memiliki ketahanan yang kuat dalam menyerap shock dari luar," tuturnya.

Karena itu, menurut Agus, strategi pendalaman pasar keuangan harus ditempuh melalui empat pilar. Pertama, adalah memperluas keragaman instrumen dan basis investor domestik pasar keuangan. Kedua, memperkuat infrastruktur pasar agar tercipta transaksi serta sistem yang efisien dan transparan.

Selain itu, menurut Agus, dukungan kelembagaan terutama koordinasi lintas otoritas juga harus ditingkatkan. Regulasi dan standardisasi transaksi pun, kata dia, perlu diperkuat dan diharmonisasi. "Regulasi di pasar keuangan tidak boleh tumpang tindih dan saling bertentangan," ujarnya.

Kongres Dunia Association Cambiste Internationale-Financial Market Association (ACI-FMA) ke-55 kemarin dibuka. Kongres yang mengangkat tema "Value in Diversity" ini merupakan wadah bagi para profesional keuangan dari seluruh dunia untuk membangun jejaring serta mendiskusikan kesempatan dan tantangan bisnis saat ini.

Kongres itu dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kongres diisi oleh berbagai pembicara, seperti Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Direktur Utama CT Corporation Chairul Tanjung, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

ANGELINA ANJAR SAWITRI












Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya