PGN dan Krakatau Nippon Steel Sepakati Transaksi Gas

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 30 April 2016 05:14 WIB

Pekerja melakukan pemeriksaan area Onshore Receiving Facility (ORF) dan Offtake Station (OTS) LNG Floating Storage and Regasification Facilities (FSRF) di Labuhan Maringgai, Lampung (11/5). PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengembangkan insfrastruktur yang diintegrasikan dengan jaringan pipa transmisi dan gas. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara(Persero) Tbk bersama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin(KNSS), anak perusahaan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, menyepakati perjanjian jual beli gas kemarin. Pasokan gas bakal dimulai 1 Februari 2017 mendatang.

Perjanjian jual beli itu diteken setelah PGN memenangkan tender dengan perusahaan pemasok gas lainnya di Cilegon, Banten.

Direktur PGN Danny Praditya mengatakan, persyaratan yang diminta untuk lelang cukup ketat. "Untungnya kami memiliki infrastruktur andal," ujar Danny pasca penandatanganan, Jumat, 29 April 2016.

Kesepakatan pasokan gas berlaku hingga 2022 atau lima tahun setelah kontrak aktif. Sayangnya, Danny tak mau menyebutkan berapa volume gas yang disepakati PGN dan Krakatau Steel.

Gas bakal dialiri melalui pipa South Sumatera West Java yang merupakan andalan perusahaan. Pipa ini membentang hingga 1.002 kilometer dengan kapasitas pengaliran gas hingga 970 juta standar kaki kubik per hari(mmscfd).

Pasokan berasal dari gas yang berasal dari kilang gas milik ConocoPhillips di Grissik, Sumatera Selatan. Dari kilang ini, PGN mendapat pasokan gas 50 BBTUD dari Grissik.

Gas juga bisa berasal dari fasilitas regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU) milik PGN di Lampung. Perseroan diketahui baru menerima gas dari Kilang Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, sebanyak dua kargo atau sebesar 275.400 meter kubik sejak awal April lalu.

Selama ini PGN fokus berekspansi menyalurkan gas untuk kebutuhan industri dan pembangkit listrik hingga 1.529 sambungan. Tahun ini, perusahaan berencana memperluas distribusi dengan membangun pipa hingga 1.680 kilometer.

Perusahaan juga menyalurkan gas ke sekitar 125 ribu pelanggan rumah tangga hingga usaha kecil. Kemampuan penyaluran gas PGN mencapai 1.591 mmscfd per hari.

Presiden Direktur Krakatau Sumikin Naomassa Arita mengatakan pemilihan PGN dilandasi kecocokan aspek komersial dan ketersediaan infrastruktur. Perseroan itu diketahui menguasai sekitar 76 persen pipa gas bumi hilir Tanah Air dengan panjang mencapai 7.000 kilometer. Gas bakal dipakai perseroan untuk kebutuhan bahan bakar.

"Produk kami didesain untuk memiliki kualitas tinggi, sehingga harus cermat dalam memilih pemasok, terutama pemasok gas," ujar Arita.

Perusahaannya juga menunggu realisasi pemerintah untuk menurunkan harga gas bumi bagi industri. Sebab, komponen gas dianggap cukup signifikan dalam biaya produksi.

ROBBY IRFANY











Berita terkait

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 hari lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

9 Desember 2023

Kelompok Lingkungan di Arena COP28 Desak Stop Perdagangan Gas Alam Cair

Kelompok lingkungan hidup di arena COP28 mendesak diakhirinya ekspansi LNG untuk menghentikan 'kekacauan iklim'.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

7 September 2023

Pertamina Kembangkan Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair

PT Pertamina (Persero) mengembangkan bisnis carbon capture storage (CCS) dan gas alam cair (LNG) secara terintegrasi untuk mengurangi emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

26 Juli 2023

Dukung Terminal LNG di Bali, Luhut Yakin RI Akan Kelebihan Produksi Gas Alam Cair pada 2032

Menteri Luhut meminta pembangunan Terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali terus digenjot. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

1 Juni 2023

Jokowi Buka Keran Ekspor Pasir Laut, Luhut Larang Ekspor LNG, Apa Alasannya?

Setelah 20 tahun dilarang, Jokowi membuka keran ekspor pasir laut yang disusul dengan perintah Menko Marves, Luhut melarang ekspor LNG. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

25 Januari 2023

Truk Berbahan Bakar Gas Alam Cair Pertama di Indonesia Sedang Diuji Coba

Subholding Gas Pertamina, PT PGN bersama anak usaha PT Gagas Energi Indonesia sedang melakukan uji coba truk berbahan bakar gas alam cair (LNG).

Baca Selengkapnya

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

12 Oktober 2022

Eropa Melirik Afrika untuk Mencari Alternatif Gas Rusia

Afrika memiliki cadangan gas alam cair yang melimpah. Negara-negara Eropa meliriknya untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Baca Selengkapnya

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

8 September 2022

Nigeria Mau Suplai Gas Alam Cair Lebih Banyak ke Eropa

Nigeria siap membangun proyek pipa gas agar bisa mengirimkan gas alam cair lebih banyak ke Eropa. Sebab saat ini kendala utamanya adalah keamanan.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

12 Juni 2022

Mantan Dirut PGN Gigih Prakoso Meninggal

Gigih merupakan Direktur Utama PGN pada periode 2018-2020.

Baca Selengkapnya

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

31 Mei 2022

Simak Jadwal Bagi-bagi Dividen PGN Rp 3,01 T, Setara Rp 124,42 Per Saham

PGN, subholding gas Pertamina akan membagikan dividen Rp3,01 triliun pada 29 Juni 2022.

Baca Selengkapnya