Kemenperin Dukung Industri Garam Nasional Ditingkatkan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 26 April 2016 23:01 WIB

Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat,26 November 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian mendukung peningkatan produksi garam di dalam negeri, karena mampu mengurangi ketergantungan impor dan menjaga kontinuitas ketersediaan garam lokal.

“Tentu saja, Kemenperin mendukung industri pengolahan garam karena kemampuan produksi sendiri ini juga demi mengamankan salah satu industri pemakai garam yaitu industri makanan minuman," kata Menteri Saleh melalui siaran pers diterima di Jakarta, Selasa, (26 April 2016).

Menurut Saleh, industri pengolahan makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang membutuhkan garam selain industri kertas, kaca, kimia, farmasi hingga pengeboran minyak. Saleh menegaskan hal itu saat mengunjungi pabrik garam industri milik PT UNIChemCandi Indonesia di Gresik, Jawa Timur, yang berada di kawasan industri Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE).

UNIChemCandi Indonesia telah melakukan investasi pengolahan garam dengan proses washing dan proses refinery yang merupakan satu-satunya industri pengolah garam yang menggunakan teknologi Pure Vacum Dry (PVD) dengan kapasitas terpasang 250.000 ton per tahun. Pabrik dengan nilai investasi Rp600 miliar ini ditargetkan mulai berproduksi pada Juli mendatang.

Presiden Direkur PT UNIChemCandi Indonesia Unn Haris mengatakan, proses produksi meliputi refinery dan washing dengan teknologi terkini, di mana produksi Unichem terdiri dari refine salt 70 ribu ton per tahun dan washing salt 180 ribu ton per ton.

Keberadaan pabrik ini, lanjutnya, turut menyerap garam lokal karena bahan baku refine salt merupakan 100 persen garam lokal bahkan berkualitas terendah.

Sedangkan washing salt menggunakan campuran garam lokal dan garam impor.

Vice President Unichem Ryan Harris menyampaikan, secara bertahap, bahan baku impor akan disubstitusi dengan bahan baku lokal.

Pihaknya juga menghitung, potensi penyerapan bahan baku garam lokal mencapai 200-250 ribu ton. "Angka itu hanya untuk pabrik kami. Bisa dibayangkan jika industri pengolahan garam di Indonesia berkembang pesat, maka garam produksi para petani lebih optimal terserap," imbuh Ryan.

Secara umum, Kementerian Perindustrian menghitung, kebutuhan garam nasional diperkirakan sekitar 2,6 juta ton dan sektor industri yang paling banyak menggunakan garam adalah industri chlor alkali plant (soda kostik), aneka pangan dan farmasi.

ANTARA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya