BI: Sistem Cluster Komoditas Pangan Dapat Tekan Inflasi

Reporter

Senin, 25 April 2016 15:19 WIB

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menilai sistem cluster pada komoditas pangan efektif meningkatkan produksi dan meminimalkan kelangkaan produk sehingga dapat menekan laju inflasi.

“Ada lebih dari seratus cluster dan itu adalah bentuk terobosan yang bisa digunakan sebagai contoh untuk ditiru masyarakat Indonesia,” ujar Agus di gedung BI, Senin, 25 April 2016. Ia pun berharap sistem cluster ini dapat membuat harga pangan yang bergejolak menjadi stabil.

Agus mengilustrasikan, selama ini Indonesia mengimpor bawang putih. Setelah memakai sistem cluster, dalam 1 hektare tanah bisa diproduksi 22 ton bawang. "Itu artinya, Indonesia tidak perlu bergantung pada impor, asalkan kita bisa menjaga produksi nasional."

Baca Juga: BI: Bawang Merah Penyumbang Terbesar Inflasi Maret

Agus menambahkan, metode Hazton, yang dikembangkan di Pontianak, terbukti meningkatkan produksi beras hingga dua kali lipat. “Tadinya 1 hektare menghasilkan 4 ton, kini meningkat jadi 8 ton,” tuturnya.

Ihwal inflasi, Agus mengatakan, inflasi pada Maret sebesar 0,19 persen. Ini diakibatkan tingginya tekanan dari volatile food. Inflasi Maret tercatat lebih tinggi dibanding pada Februari, yang mengalami deflasi 0,09 persen. Sedangkan untuk inflasi volatile food periode Maret 2016 tercatat sebesar 0,75 persen atau 9,59 persen year-on-year.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya