Bupati Kulonprogo dr. Hasto Wardoyo menerima tanda kehormatan Parasamya Purnakarya Nugraha dari Wakil Presiden Jusuf Kalla pada acara peringatan hari Otonomi Daerah ke-20 di Alun-alun Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta, 25 April 2016. Parasamya Purnakarya Nugraha adalah penghargaan bidang pemerintahan kepada pemerintah daerah yang selama 3 tahun berturut-turut bersatus kinerja terbaik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. TEMPO/Pius Erlangga
TEMPO.CO, Kulon Progo - Dua pasang jam tangan dipajang beralaskan kain beludru merah. Sepasang jam tangan berwarna cokelat muda berbentuk bundar serta jam cokelat tua berbentuk segi empat diletakkan di kotak kaca.
Sepasang lagi berbentuk bundar dengan warna cokelat susu serta segi empat berwarna cokelat muda dengan list cokelat tua diletakkan di atas papan. Jam tangan itu dibuat dari kayu. “Jam-jam kayu buatan sejumlah perajin dari Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, krepyak-nya dari kayu. Semuanya dari kayu. Hanya mesinnya yang enggak,” kata Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo saat acara peringatan Hari Otonomi Daerah di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Senin, 25 April 2016.
Arloji-arloji itu dipamerkan di salah satu stan produk daerah Hari Otonomi Daerah ke-20. Sejumlah produk dari kayu juga dipamerkan, seperti frame kacamata dari kayu dan biola.
Yang menarik, jam-jam tangan itu belum diberi merek. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dalam pidato sambutan Hari Otonomi Daerah, sempat mengungkapkan, produk jam tangan itu akan diberi merek dengan nama JKW. Kata JKW itu bisa merupakan singkatan dari Joko Widodo atau Jusuf Kalla, yang merupakan nama Presiden dan Wakil Presiden Indonesia saat ini. “Itu mencakup dwitunggal pemerintahan sekarang,” tutur Tjahjo.
Huruf “W” dari JKW adalah kepanjangan dari watch. “Tapi bisa juga kepanjangan dari jam Kulonprogo,” kata Hasto.
Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat mengunjungi stan tersebut, diminta menandatangani papan beralas beludru merah itu dengan spidol hitam. Selain membubuhkan tanda tangan, Jusuf Kalla juga menuliskan kata JKW di atas tanda tangannya dan menulis namanya dengan inisial JK di bawah tanda tangan tersebut. Tanda tangan itu ditengarai sebagai peluncuran jam kayu dengan merek JKW.
Harga satu jam bisa mencapai Rp 800 ribu. Untuk membuat satu jam dibutuhkan waktu satu pekan. Menurut Hasto, rombongan duta besar yang berkunjung ke Yogyakarta biasanya mampir ke Kulon Progo untuk membeli jam tangan kayu itu sebagai cenderamata. Jam tangan kayu itu diekspor hingga Amerika Serikat.
PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
14 hari lalu
PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel
3 Maret 2024
Pameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel
Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.