RI Bidik Kerja Sama Pelatihan Kejuruan Jerman

Jumat, 22 April 2016 12:44 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo ke beberapa negara di Eropa sangat penting. Salah satu hal penting dalam kunjungan itu, menurut dia, adalah terkait dengan pelatihan sumber daya manusia.

"Untuk pendidikan, pemerintah sudah punya anggaran 20 persen. Tapi masih ada yang harus dikembangkan, yaitu vocational training. Jerman terkenal dengan kelebihannya di bidang pelatihan vokasional," ujar Darmin dalam keterangan resminya, Jumat, 22 April 2016.

Menurut Darmin, pelatihan vokasional atau pendidikan kejuruan perlu dikembangkan dalam menghadapi era persaingan dan perdagangan bebas saat ini. Kementerian Tenaga Kerja memang telah memiliki Balai Latihan Kerja (BLK). "Tapi, agar pelatihan itu memiliki standar kualitas, perlu kerja sama dengan lembaga akreditasi dan sertifikasi," ucapnya.

Kunjungan itu pun, menurut Darmin, penting dalam kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa. Pemerintah sudah memiliki konsep dan garis besar dalam kerja sama itu. "Dan tentu saja, kami juga menerima komentar dari mereka. Nanti, kalau ada kesepakatan, kami sudah siap," tutur Darmin.

Pada 17-23 April 2016, Presiden Jokowi berkunjung ke empat negara di Eropa, yakni Jerman, Inggris, Belgia, dan Belanda. Dalam kunjungan itu, Jokowi didampingi Darmin, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Kunjungan kerja Jokowi kali ini bertujuan memperkuat kerja sama dengan Uni Eropa, terutama di bidang perdagangan, investasi, maritim, dan pengelolaan air. Selain itu, Jokowi mengajak pimpinan negara-negara Eropa menyebarkan nilai-nilai toleransi dan perdamaian di tengah maraknya ekstremisme dan terorisme.

Selama lima hari kunjungan kerja itu, Jokowi dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Kanselir Jerman, Perdana Menteri Inggris, dan Perdana Menteri Belanda. Selain itu, Jokowi akan diterima tiga petinggi Uni Eropa, yakni Presiden Parlemen Eropa, Presiden Dewan Eropa, dan Presiden Komisi Eropa.

ANGELINA ANJAR SAWITRI







Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya