Jerman Bangun Pabrik Smelter di Sulawesi Senilai US$ 800 Juta

Reporter

Rabu, 20 April 2016 11:32 WIB

Ilustrasi Smelter. metallerochgruvor.se

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Jerman tertarik membangun pabrik pengolahan dan pemurnian konsentrat (smelter) di Sulawesi senilai US$ 800 juta.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan perusahaan telah melakukan penandatanganan kerja sama untuk rencana investasi ini. Bahkan, perusahaan tersebut telah memilih lokasi smelter di Sulawesi.

Menurut dia, kerja sama ini mengindikasikan adanya keseriusan perusahaan Jerman berinvestasi di Indonesia. Dia berharap, komitmen investasi tersebut bisa segera terealisasi. Apalagi hilirisasi tambang melalui pembangunan smelter merupakan salah satu prioritas program yang didorong oleh pemerintah.

“Jika melihat nilai investasi yang direncanakan, tentu dapat memanfaatkan layanan perizinan tiga jam di BKPM,” katanya melalui pernyataan resmi, Selasa, 19 April 2016.

Selain pembangunan smelter, pelaku usaha di Jerman tertarik dengan sektor otomotif. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti hasil pertemuan ini agar segera terealisasi. BKPM akan membentuk tim marketing investasi untuk mengawal minat investasi dari Jerman.

BKPM menjadikan Jerman prioritas pemasaran investasi, mengingat potensi outward investment dari negara tersebut sangat besar. Namun porsi ke Indonesia masih kecil.

Data BKPM menyebutkan, investasi Jerman ke Indonesia selama 2010-2015 tercatat US$ 552 juta atau Rp 5,2 triliun. Investasi tersebut terdiri atas 547 proyek yang menyerap 38.382 tenaga kerja Indonesia.

Nilai investasi tersebut terbilang kecil dibandingkan dengan outward investment Jerman ke seluruh dunia. Investasi ke Indonesia tidak mencapai angka 1 persen dari keseluruhan investasi mereka ke dunia.

BISNIS.COM




Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

3 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

3 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

4 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

20 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

1 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

2 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya