Ini Penyebab Masih Lesunya Pasar Properti  

Reporter

Minggu, 17 April 2016 10:21 WIB

Pengunjung melihat maket apartemen pada acara pemilihan unit di Senayan City, Jakarta, 21 November 2015. Survei Perkembangan Properti Komersial yang dilansir Bank Indonesia (BI) pada Jumat (13/11/2015) mengungkap harga properti komersial melemah 1,69 persen secara triwulanan, dan 32,31 persen secara tahunan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan turunnya nilai penjualan properti sebesar 23,1 persen pada triwulan I ini menggambarkan bahwa pasar perumahan masih belum stabil. Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate yang berada di level 6,75 persen belum dapat mengangkat daya beli masyarakat.

Menurut Ali, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) perbankan juga belum kunjung turun. "Suku bunga dasar kredit (SBDK) masih belum juga menunjukkan penurunan yang berarti dan bunga KPR sampai triwulan I ini masih berkisar antara 9,5-10,5 persen," kata Ali dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 17 April 2016.

Berdasarkan analisis yang dilakukan IPW, setiap suku bunga turun sebesar 1 persen, potensi penambahan pangsa pasar KPR akan meningkat sebesar 4-5 persen. "Dengan belum turunnya suku bunga KPR, dipastikan pasar akan bergerak stagnan dan cenderung menurun," ujar Ali.

Baca Juga: Menteri Susi: Jangan Sampai Reklamasi untuk Pengusaha Properti

Menurunnya penjualan properti, menurut Ali, juga disebabkan oleh aturan loan to value (LTV) dan KPR Inden yang hingga kini tidak diperlonggar. Kebijakan LTV, masih menyisakan permasalahan. "Khususnya masalah biaya penilaian dan jaminan tambahan."

Pelonggaran KPR Inden untuk rumah kedua, Ali menilai, perlu untuk dipertimbangkan pemerintah. Dia pun menyarankan agar pelonggaran dilakukan untuk periode waktu yang pendek. "Untuk memberikan stimulus pasar perumahan," ujarnya.

Berdasarkan riset IPW yang dilakukan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Banten, nilai penjualan properti di triwulan I ini mengalami penurunan 23,1 persen dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni 55,75 persen. "Menjadi sebesar Rp 1,24 triliun," kata Ali.

Ali menilai, penurunan tersebut sesuai dengan prediksi IPW, di mana kenaikan penjualan yang terjadi pada triwulan IV 2015 belum dapat dijadikan pola tren kenaikan pasar perumahan di triwulan berikutnya. "Hampir semua wilayah mengalami penurunan nilai penjualan."

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

58 hari lalu

Bisnis Properti di Bali Diprediksi Menguat di 2024

Alex Villas Group memprediksi bisnis properti di Bali akan menguat pada 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

2 Maret 2024

Wawancara Eksklusif CEO Rumah123 Wasudewan: Rumah Tapak Masih jadi Favorit

Kepada Tempo, CEO Rumah123, Wasudewan menyebutkan dalam tiga tahun terakhir, tren pencarian properti tak banyak berubah. Simak wawancara lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

19 Februari 2024

Harga Hunian Naik Tapi Penjualan Tetap Meningkat, Mayoritas Beli dengan KPR

Bank Indonesia mencatat adanya kenaikan harga properti jenis hunian di pasar primer pada kuartal IV 2023. KPR jadi sumber pendanaan pembelian.

Baca Selengkapnya

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

30 Oktober 2023

Investasi Properti: Pengertian, Jenis, dan Keuntungan

Investasi properti kini semakin dilirik karena nilainya yang terus naik. Namun, sebelum berinvestasi wajib mengetahui jenis dan keuntungannya.

Baca Selengkapnya

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

25 Oktober 2023

5 Cara Investasi Properti yang Mudah untuk Pemula

Penting bagi pemula memahami cara investasi properti dengan strategi cerdas agar tidak merugi dan mendapat untung. Mari simak tipsnya.

Baca Selengkapnya

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

12 September 2023

Pengertian dan Peran PPJB dalam Transaksi Jual Beli Properti

PPJB adalah dokumen penting dalam transaksi properti di Indonesia. Apa itu PPJB beserta peran dan contohnya? Simak penjelasannya ini.

Baca Selengkapnya

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

23 Agustus 2023

Lika-liku Taipan Srettha Thavisin yang Kini Jadi Perdana Menteri Thailand

Srettha Thavisin, pimpinan salah satu pengembang real estate terbesar di Thailand, terpilih sebagai perdana menteri pada Selasa, 22 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

10 Agustus 2023

Profil Aguan Sugianto yang Gelontorkan Puluhan Miliar untuk Aloha PIK 2

Pebisnis Aguan Sugianto telah menggelontorkan investasi puluhan miliar rupiah untuk pembangunan Aloha PIK 2. Siapakah sosok Aguan ini?

Baca Selengkapnya

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

1 Juni 2023

MRT Jakarta Tangkap Peluang Bisnis Properti di Kawasan TOD

MRT Jakarta belajar dari pengembangan bisnis kereta bawah tanah yang dikelola LTA Singapura dan MTR Hong Kong.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

20 Februari 2023

Ancaman Resesi, Agung Podomoro Pede Penjualan Tumbuh Positif: Konsumen Berbondong-bondong

Direktur Pemasaran Agung Podomoro, Agung Wirajaya, yakin sektor properti masih akan tumbuh positif meskipun ada ancaman resesi global yang mengintai.

Baca Selengkapnya