Harga Permata Anjlok, Ekspor Jawa Timur Turun 2,73 Persen

Reporter

Sabtu, 16 April 2016 04:49 WIB

Ilustrasi emas batangan. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Surabaya - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat penurunan nilai ekspor Provinsi Jawa Timur sebesar 2,73 persen pada Maret 2016. Ekspor yang mencapai US$ 1.861,13 juta pada Februari turun menjadi US$ 1.810.40 juta sebulan berikutnya. “Ekspor Jawa Timur turun karena perhiasan dan emas nilainya turun,” kata Kepala BPS Jawa Timur Teguh Pramono, Jumat, 15 April 2016.

Selama ini kelompok perhiasan emas dan permata menjadi primadona ekspor nonmigas Jawa Timur dengan nilai US$ 587,90 juta. Menurut Teguh penurunan nilai ekspor disebabkan harga komoditas nonmigas itu di pasar internasional yang juga anjlok. “Bulan Maret turun menjadi US$ 2,881 per gram.”

Meski begitu volume pengiriman masih tinggi, bahkan bertambah. Pada Februari 2016 jumlah ekspor perhiasan emas/permata Jawa Timur sebanyak 221.351 kilogram, lalu pada Maret meningkat menjadi 204.063 kilogram.

Secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai Maret 2016 mencapai US$ 4.984,54 juta atau naik 4,39 persen dibandingkan ekspor periode yang sama tahun 2015 yang mencapai US$ 4.774,83 juta. Jika dirinci, ekspor migas Jawa Timur pada Maret 2016 mencapai US$ 61,65 juta atau turun 7,45 persen dibandingkan pada Februari 2016 sebesar US$ 66,60 juta. Adapun ekspor nonmigas Jawa Timur Maret 2016 mencapai US$ 1.748,75 juta atau turun 2,55 persen dibandingkan pada Februari 2016 yang mencapai US$ 1.794,52 juta.

Negara tujuan ekspor produk nonmigas Jawa Timur terbesar adalah Swiss dengan nilai mencapai US$ 313,32 juta, diikuti Jepang sebesar US$ 236,44 juta, dan Amerika Serikat sebesar US$ 164,81 juta.

Di sisi lain nilai impor Jawa Timur bulan Maret 2016 mencapai US$ 1.506,53 juta atau naik 3,20 persen dibandingkan bulan Februari yang mencapai 1.459,80 juta. “Tapi neraca perdagangan Jawa Timur masih surplus sebesar US$ 303,87 juta,” kata Teguh.

Impor Jawa Timur didominasi oleh kelompok nonmigas yang mencapai US$ 1.273,20 juta atau turun 2,97 persen dibandingkan Februari yang sebesar US$ 1.312,23 juta. Impor terbesar berasal dari kelompok mesin-mesin atau peralatan mekanik dengan nilai US$ 1.37,18 juta , diikuti besi dan baja sebesar US$ 101,27 juta, gandum-ganduman sebesar US$ 98,04 juta. Berikutnya ialah plastik dan barang dari plastik sebesar US$ 86,27 juta dan bungkil industri makanan sebesar US$ 85 juta.

Menurut Teguh, hal itu dapt dipahami karena Jawa Timur ialah provinsi industri sekaligus gerbang bagi Kawasan Timur Indonesia. Sehingga, tak menutup kemungkinan komoditi yang diimpor adalah barang-barang yang dibutuhkan bagi provinsi lainnya. “Bisa jadi impor dilakukan provinsi lain tapi melalui pelabuhan di Jawa Timur,” ujar dia.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

15 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

7 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

9 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

9 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

9 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya