Peran Pemerintah Perlu Diubah dari Inisiator ke Fasilitator Dalam Pembangunan Nasional

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 09:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sudah saatnya peran pemerintah dari inisiator, operator bahkan kontraktor menjadi fasilitator pembangunan. Sebagai salah satu syarat utama untuk mencapai keberhasilan pembangunan di era reformasi dewasa ini. Demikian kesimpulan dari seminar bertajuk Strategi Pembangunan Nasional yang diprakarsai Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Jumat (11/1). Paradigma strategi pembangunan yang lama dinilai telah mematikan kreativitas sosial masyarakat dan tidak sesuai dengan kemampuan serta kebutuhan lokal. Akibatnya masyarakat lebih menjadi objek daripada subyek pembangunan. Padahal sejatinya, pola pembangunan harus menempatkan masyarakat sebagai subyek atau aktor dalam proses pembangunan itu sendiri. Sementara itu, pengamat ekonomi dari Central for Information and Development Studies (CIDES) Dr. Umar Juoro memaparkan sejumlah dimensi dalam proses pembangunan. Tidak hanya dimensi politik tapi juga dimensi lain seperti ekonomi, sosial, budaya, dan hukum. Semuanya harus berjalan beriringan. Dia lalu memberikan contoh bagaimana pada 1970 pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pesat. Bahkan mencapai angka tujuh persen. Tetapi dengan konsekuensi sistem politik yang otoriter. Berbeda dengan kondisi politik saat ini yang telah bergeser ke arah demokrasi walaupun masih transisi. Yang berdampak pada rendahnya angka pertumbuhan ekonomi. Kendati demikian pemerintah diharapkan meninggalkan perannya secara perlahan dari inisiator menjadi fasilitator pembangunan. "Yang perlu disiapkan dalam masa transisi adalah adanya stabilitas makro yang meliputi stabilitas nilai tukar Rupiah, inflasi, dan suku bunga. Selain itu terbuka kesempatan kerja dengan padat karya, dan berjalannya proses restrukturisasi utang," ujarnya. Sedangkan Sekretaris KAGAMA Dr. Gunawan Sumodiningrat mengatakan strategi pembangunan nasional yang disampaikan ke Bappenas itu merupakan hasil rumusan dari rangkaian seminar nasional berbentuk panel dan komisi yang digelar di enam kota. Diantaranya Jakarta, Padang, Pontianak, Makasar, Jayapura, dan Yogyakarta dengan melibatkan sedikitnya 1.200 peserta dari berbagai komponen masyarakat, pemerintah pusat dan daerah, aktivis LSM, akademisi, dan tokoh masyarakat lainnya. (Ika Wirastuti-Tempo News Room)

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

16 menit lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

16 menit lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

23 menit lalu

Profil Majed Mohammed Al Shamrani, Wasit untuk Laga Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Piala Asia U-23 2024

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak akan menjadi pertandingan kedua Skuad Garuda yang dipimpin wasit Majed Mohammed Al Shamrani.

Baca Selengkapnya

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

33 menit lalu

Hasil Lengkap Seleksi Pemain Asing V-League: Megawati Hangestri Dikontrak, Yolla Yuliana dan Aulia Suci Tidak

Try out alias seleksi pemain asing Asia di Liga Bola Voli Korea Selatan (V-League) sudah selesai. Megawati Hangestri masuk, Yolla dan Aulia tidak.

Baca Selengkapnya

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

34 menit lalu

Sutradara Film Parasyte: The Grey, Yeon Sang Ho Puji Serial Besutan Joko Anwar

Sutradara film Train to Busan itu juga mengatakan, besutan Joko Anwar itu memiliki format yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

34 menit lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

34 menit lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

37 menit lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

41 menit lalu

KKP Akan Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

42 menit lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya