Pemerintah Masih Kaji Masa Moratorium Sawit dan Tambang  

Reporter

Jumat, 15 April 2016 16:35 WIB

Sebuah lahan yang baru terbakar sudah ditanami olah bibit pohon sawit yang sekarang sedang investigasi polisi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 30 Oktober 2015. Kerbakaran selama berminggu-minggu di hutan dan lahan gambut yang kaya karbon dari pulau Sumatera dan Kalimantan. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan menerapkan penghentian sementara (moratorium) penerbitan izin baru untuk pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang. Pemerintah masih mengkaji masa moratorium kelapa sawit dan tambang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan kebijakan tersebut masih perlu pendalaman. Dia menuturkan masih banyak orang yang menggantungkan usahanya pada bisnis kelapa sawit.

"Itu masih ide Pak Presiden, akan kami terjemahkan lebih lanjut," kata dia di kantornya.

Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan, tapi pemanfaatan lahan belum tergarap optimal. Sofyan menilai moratorium akan menciptakan disiplin dunia usaha.

Baca Juga: Potensi Kerugian Negara dari Kehutanan Rp 7 Triliun

Menurut Sofyan, saat ini banyak pengusaha sawit memiliki ladang luas tapi produktivitasnya rendah. Dengan moratorium, pemerintah ingin mengerek produktivitas petani sawit.

"Saat ini produktivitas perkebunan rakyat 4 juta ton. Padahal, kalau kita bisa tingkatkan, produktivitas perkebunan rakyat sama dengan tingkat produktivitas perkebunan perusahaan swasta," tutur dia, Jumat, 15 April 2016.

Perkebunan sawit rakyat dapat menghasilkan hingga 8 juta ton jika para petani meningkatkan produktivitas. Jumlah tersebut dapat tercapai tanpa menambah luas lahan sawit.

Sofyan menyoroti banyak tambang kecil yang tidak disiplin melakukan rehabilitasi setelah pengelolaannya selesai. Tidak seperti perusahaan tambang besar, bekas tambang kecil yang dikelola beberapa orang dibiarkan begitu saja tanpa ada penanaman pohon.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengatakan lahan sawit yang ada saat ini sudah cukup luas, yaitu 11 juta hektare. "Penambahan lahan sudah waktunya dihentikan. Yang perlu dilakukan adalah meningkatkan produktivitas," ujarnya.

Menurut dia, luas lahan sawit di Indonesia tidak sebanding dengan produktivitas. Saat ini, produktivitas per hektare lahan hanya 2-3 ton. Padahal idealnya bisa mencapai 5-6 ton per hektare.

Baca: Kebijakan Rokok Menperin Berlawanan dengan Jokowi

Jika nantinya moratorium jadi diterapkan, kata Gamal, pemerintah akan mengupayakan peningkatan produktivitas dengan mendorong penanaman kembali. Upaya itu dilakukan karena tanaman sawit, khususnya milik rakyat, sudah uzur. Langkah lainnya adalah menggelar penyuluhan dan memperbaiki sarana produksi pertanian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berencana menerapkan moratorium untuk pembukaan lahan kelapa sawit dan tambang. Kelestarian lingkungan menjadi alasan utama Presiden melaksanakan kebijakan tersebut.

Menurut Jokowi, keanekaragaman hayati Indonesia perlu dijaga karena merupakan paru-paru dunia. "Siapkan moratorium kelapa sawit, siapkan moratorium wilayah-wilayah pertambangan," katanya kemarin.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

21 Februari 2024

Menteri ATR/BPN dari Masa ke Masa, Paling Anyar AHY Akan Menjabat Hanya 8 Bulan

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan menjadi Menteri ATR/BPN 8 bulan ke depan. Berikut Menteri ATR/BPN dari masa ke masa.

Baca Selengkapnya

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

3 Februari 2023

Terpopuler: Jokowi Tegur Luhut Tiga Kali Soal F1 Powerboat, PayPal Akan PHK 2.000 Karyawan

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 2 Februari 2023 dimulai dari teguran Presiden Jokowi ke Luhut soal Event F1 Powerboat.

Baca Selengkapnya

Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

2 Februari 2023

Deretan Masalah yang Dihadapi Sofyan Djalil, Komut Baru Ancol: Politik Internal hingga Utang 1,4 Triliun

Sofyan Djalil ditunjuk jadi Komisaris Utama Ancol yang baru. Apa saja tugas berat yang harus dihadapi mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang ini?

Baca Selengkapnya

Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

2 Februari 2023

Kata Tom Lembong usai Tak Lagi Jadi Komisaris Ancol

Tom Lembong mengatakan perombakan susunan dewan komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk bagian dari upaya meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

2 Februari 2023

Karier Sofyan Djalil: dari Menteri SBY dan Jokowi, kini Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil resmi menjabat Komisaris Utama (Komisaris Independen) Ancol per 1 Februari 2023. Berikut perjalanan kariernya.

Baca Selengkapnya

Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

1 Februari 2023

Sofyan Djalil Gantikan Thomas Lembong Jadi Komisaris Utama Ancol

Sofyan Djalil ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA), menggantikan Thomas Lembong.

Baca Selengkapnya

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.

Baca Selengkapnya

7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

19 Juni 2022

7 Kali Jokowi Reshuffle Kabinet di 8 Tahun Pemerintahannya Selalu Hari Rabu

Selama 8 tahun pemerintahannya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan reshuffle kabinet terakhir Rabu,15 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

15 Juni 2022

Hadi Tjahjanto Siap Terjun ke Lapangan, Prioritaskan Program ATR/BPN

Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto mengatakan akan turun langsung ke lapangan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di lembaga yang dipimpinnya.

Baca Selengkapnya