TEMPO.CO, Jakarta - Analis First Asia Capital, David Sutyanto, memprediksi, pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) bervariasi, cenderung terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat, 15 April 2016. Dia memperkirakan, IHSG bergerak dengan support di 4.790 hingga resisten di 4.850.
"Pelaku pasar tengah mencermati pencapaian laba emiten sektoral kuartal pertama 2016," kata David dalam siaran persnya pada Jumat, 15 April 2016. Dari kawasan, pasar tengah menanti rilis data pertumbuhan ekonomi Cina kuartal pertama 2016 yang diperkirakan 6,7 persen (YoY).
David mengatakan aksi ambil untung rawan terjadi di saham sektoral, terutama saham berbasis komoditas tambang. Sebab, harga sejumlah saham tersebut relatif tinggi.
IHSG pada perdagangan kemarin gagal melanjutkan tren penguatan. Pergerakan pasar saham Asia yang positif tidak berpengaruh terhadap pergerakan IHSG yang cenderung berada di teritori negatif. IHSG, setelah sempat menguat sekitar 20 poin di sesi pertama, akhirnya tutup koreksi 0,78 persen atau 38,159 poin di 4.814,846.
Pada saat bersamaan, Indeks The MSCI Asia Pacific, kemarin, naik 1,6 persen. Pasar cenderung melakukan aksi ambil untung terhadap sejumlah saham sektoral, terutama saham pertambangan yang harganya sudah berada di area overbought. Koreksi IHSG juga turut dipicu kekhawatiran atas kinerja emiten sektoral kuartal pertama 2016, yang bakal dirilis menjelang akhir April.
Sementara itu, Wall Street tadi malam bergerak bervariasi. Indeks DJIA menguat tipis 0,10 persen di 17 926,43. Indeks Nasdaq koreksi 0,03 persen di 4.945,89 dan indeks S&P tutup flat di 2.082,78. Harga minyak mentah tadi malam di Amerika turun tipis 0,62 persen di US$ 41,50 per barel.
Penguatan di Wall Street terutama ditopang saham sektor keuangan setelah rilis laba kuartal I 2016 direspons positif pelaku pasar. Namun pergerakan indeks saham di Wall Street diwarnai aksi ambil untung sehingga penguatan terbatas.
VINDRY FLORENTIN
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
18 jam lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaIHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan
3 hari lalu
IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.
Baca SelengkapnyaIHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia
7 hari lalu
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaIHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5
8 hari lalu
IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
10 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaIHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat
10 hari lalu
IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82
10 hari lalu
Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
11 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia
14 hari lalu
SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah
16 hari lalu
Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.
Baca Selengkapnya