Industri Tekstil Ditargetkan Tumbuh 6,3 Persen

Reporter

Kamis, 14 April 2016 21:54 WIB

Industri tekstil. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri tekstil, kulit, alas kaki, dan aneka sebesar 6,33 persen dan memberi kontribusi 2,43 persen terhadap produk domestik bruto. Industri ini menjadi salah satu sektor prioritas yang menjadi andalan pemerintah.

“Sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT) akan terus menguat karena sifatnya yang padat karya dan menjadi 'jaring pengaman sosial' yang mendukung pendapatan penduduk," kata Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian Muhdori, dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 April 2016. Dia mengatakan hal itu dalam acara Forum Komunikasi Bakohumas Kementerian Perindustrian di Solo, Kamis ini.

Menurut Muhdori, saat ini industri TPT menempati peringkat ketiga ekspor nasional dan menyerap tenaga kerja hingga 2,79 juta orang dengan hasil produksi yang mampu memenuhi 70 persen kebutuhan sandang dalam negeri. Sepanjang 2015, sektor TPT telah memberikan kontribusi 1,22 persen terhadap PDB nasional dan surplus ekspor sebesar US$ 4,31 miliar.

Baca Juga: Kemenperin Dukung Produk Perca Bernilai Tambah

Nilai ekspor TPT mencapai US$ 12,28 miliar atau berkontribusi 8,17 persen dari total nilai ekspor nasional. Industri TPT juga memiliki andil besar dalam menyumbang devisa negara. Total investasi di sektor tersebut pada 2015 mencapai Rp 573 triliun atau naik 16,9 persen dari 2014. Tercatat sektor TPT menyumbang 5,05 persen investasi asing dan 3,07 persen investasi dalam negeri.

Meski kinerja industri tekstil sempat menurun 4,79 persen pada 2015, kata Muhdori, peluang pertumbuhan tahun ini masih sangat besar. Ini terjadi karena Indonesia dapat merespons krisis global secara tepat dan sudah menunjukkan perbaikan di sisi ekonomi nasional.

Terlebih, kelas menengah yang menjadi lokomotif konsumsi nasional dianggap menyumbang cukup banyak pertumbuhan ekonomi. "Dengan kata lain, ketika pasar dunia tengah melemah, pasar domestik masih menjadi potensi besar," ucapnya.

Baca: Terminal 3 Ultimate Soekarno-Hatta Beroperasi Mei 2016

Kepala Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian Mujiyono mengatakan sejumlah tantangan masih akan dihadapi pelaku usaha TPT, misalnya para pekerja yang belum banyak tersertifikasi sesuai dengan keahliannya. Ini mengakibatkan terhambatnya kemampuan penelitian dan pengembangan di sektor industri tersebut.

"Itulah alasan Kemenperin mendirikan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil di Bandung dan Solo sebagai salah satu upaya pemenuhan kebutuhan tenaga kerja industri tekstil yang kompeten dan berdaya saing," katanya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

45 hari lalu

Industri Tekstil Dukung Permendag Pengaturan Impor, Dukung Industri dan Ciptakan Lapangan Kerja

Industri tekstil mengklaim industri pertekstilan menyerap banyak tenaga kerja terutama yang berpendidikan rendah sehingga patut dipertahankan.

Baca Selengkapnya

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

45 hari lalu

API Dukung Pembatasan Barang Impor: Bisa Dorong Peningkatan Utilitas Industri Tekstil Dalam Negeri

Ketua API Jemmy Kartiwa mendukung Permendag Nomor 3 Tahun 2024 yang intinya mengatur batas bawaan barang impor.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

54 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

55 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya