Pemerintah Batasi Impor Jagung Hingga 1 Juta Ton

Reporter

Kamis, 14 April 2016 03:07 WIB

Masyarakat menanam jagung di lahan milik Perhutani di Desa Cendoro, Dawar Blandong, Mojokerto, Jawa Timur, 12 Desember 2015. ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian membatasi impor jagung pada tahun 2016 maksimal 1 juta ton. Itu pun hanya boleh dilakukan oleh Perum Bulog berdasarkan penugasan dari Pemerintah.

Pembatasan impor jagung ini dalam rangka mendorong pengusaha pakan ternak untuk mengoptimalkan penyerapan jagung lokal. "Produksi jagung 2016 ini mencukupi untuk kebutuhan konsumsi dan bahkan diprediksi surplus 1,3 juta ton," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman melalui siaran pers, Rabu 13 April 2016.

Amran memaparkan, produksi jagung pada tahun 2016 mencapai 24 juta ton atau lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya 19,83 juta ton.

Amran mengklaim, Kementerian Pertanian mampu menyediakan jagung sebesar 750 ribu ton per bulan dari petani lokal untuk memenuhi kebutuhan industri pakan. Sementara untuk kebutuhan jagung nasional, Kementerian Pertanian akan menyediakan sebanyak 1,55 juta ton per bulan.

Untuk memenuhi kebutuhan jagung domestik, Kementerian Pertanian melakukan sejumlah langkah. Pertama, akselerasi produksi di wilayah potensial untuk substitusi jagung impor bagi produk pakan seperti di wilayah Banten, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Barat.

Kedua, meningkatkan produksi untuk memasok pabrik pakan di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan yang sudah 100 persen bahan bakunya dari jagung lokal. Ketiga, meningkatkan produktivitas,efisiensi usahatani, mutu, kontinuitas dengan mekanisasi pertanian dan bantuan benih jagung gratis untuk 1,5 juta hektar. Keempat, menata sistem distribusi dan logistik dari sentra produksi ke sentra pabrik pakan.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

56 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

1 jam lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

1 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

1 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

3 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya