TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil, mengatakan program Sensus Ekonomi 2016 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik akan membantu pemerintah membuat kebijakan ekonomi ke depan.
"Hasilnya akan merumuskan kebijakan ke depan, agar tidak terjadi disparitas yang makin melebar," ucap Sofyan saat ditemui di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin, 28 Maret 2016.
Sofyan berujar, Sensus Ekonomi 2016 juga bisa digunakan untuk melihat kondisi sektor ekonomi di Indonesia, terutama sektor usaha menengah, mikro, dan informal. "Bagaimana sektor informal, sekarang juga ada KUR (kredit usaha rakyat), bagaimana pencapaian target KUR," tuturnya.
Ketika ditanya, kapan hasil sensus ini bisa dipakai untuk perumusan kebijakan pemerintah ke depan, Sofyan menjawab 2017. "Kan, RKP (rencana kerja pemerintah) dan APBN-nya di Agustus. Itu sudah disampaikan ke DPR."
Kepala BPS Suryamin mengatakan, meski hasil Sensus Ekonomi diperkirakan keluar Desember 2016, data yang bisa memberi gambaran secara global ditargetkan selesai 16 Agustus 2016.
Gambaran global ini, menurut Suryamin, akan bisa menggambarkan jumlah usaha di Indonesia berdasarkan subsektornya masing-masing. "Nanti presiden bisa mengumumkan dalam pidatonya (saat HUT RI)," ujarnya.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
8 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
12 Desember 2023
CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.