TEMPO.CO, Balikpapan - Presiden Joko Widodo mengaku belum memutuskan teknis pelaksanaan pembangunan kilang minyak di Jawa dan Kalimantan. Pemerintah Indonesia, kata Jokowi, masih membuka penawaran bagi pihak-pihak yang ingin menjalin kerjasama dalam pembangunan kilang di Indonesia.
"Belum diputuskan, penawaran terbuka di sini (Kalimantan) dan di Jawa. Masih ada penawaran terbuka,” kata Jokowi saat ditemui di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 24 Maret 2016.
PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan kemampuan empat kilang pengolahan minyak di Balikpapan, Cilacap, Dumai dan Balongan dengan nilai investasi US$ 25 miliar. Itu termasuk pula pembangunan kilang minyak baru di Bontang, Kalimantan Timur berkapasitas pengolahan 350 ribu barrel minyak mentah.
Sebelumnya, Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, menegaskan pihaknya berencana menggandeng mitra strategis dalam pembiayaan pembangunan refinery development master plan di empat kilang ini.
Rachmad menyebutkan ada sejumlah perusahaan minyak gas internasional yang sudah menyatakan ketertarikan. Dua yang terkemuka adalah JX Nippon Oil and Energy dan Saudi Aramco.
“Pertamina harus mayoritas dalam kepemilikan saham seluruh kilang kilang ini. Kami juga mempertimbangkan kerjasama dengan pihak lain yang mampu menjamin keberlangsungan pasokan crude oil kilang kilang ini selama jangka waktu 50 tahun kedepan,” kata Rachmad pertengahan 2015 silam.
Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan adalah salah satu kilang yang sudah pasti akan diperbaiki. Kemampuan olahnya akan didongkrak menjadi 360 ribu barrel dari sebelumnya hanya 260 ribu barrel. Pertamina akan menggandeng JX Nippon Oil and Energy dengan share kepemilikan saham 30 – 70 untuk pemerintah Indonesia dengan investasi sebesar 6 – 7 miliar US Dolar.
“Kami targetkan upgrade empat kilang ini sudah selesai pada 2021 nanti,” ujar Rachmad.
Peningkatan kemampuan ini juga berdampak positif terhadap daya serap karyawan menjadi sebanyak 2 ribu orang dari sebelumnya 1.200 tenaga kerja.
Penambahan karyawan juga seiring dengan peningkatan jumlah tenaga outsourcing dan kontrak yang totalnya mencapai 3 ribu karyawan.
Feasibility study dan kajian teknis sudah dilaksanakan jelang penandatanganan kesepakatan kerjasama. Kilang kilang ini nantinya akan mampu mengolah seluruh jenis eksploitasi crude oil berbagai negara dunia.