Riau Minta Perbankan Biayai Perkebunan Sagu Rakyat

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 24 Maret 2016 04:00 WIB

Seorang bocah mengupas tual untuk dijadikan sebagai sagu di sebuah kilang sagu di desa Sungai Tohor, Meranti, Riau, 30 Desember 2014. Pada 1970 warga mulai membudidaya sagu dengan metode perkebunan sehingga mampu menembus pasar Internasional terutama Malaysia. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau meminta perbankan untuk membiayai perkebunan sagu yang menjadi komoditas andalan daerah tersebut.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Iqaruddin mengatakan sebagian besar lahan di daerah itu ditanami sagu sehingga perkebunan sagu menjadi tumpuan hidup masyarakat setempat.

“Masyarakat sangat bergantung dengan kebun sagunya, tetapi banyak praktik di lapangan petani atau masyarakat ini bergantung dengan para toke atau tengkulak untuk memenuhi kebutuhan dananya saat keperluan mendesak,” katanya, Rabu, 23 Maret 2016.

Dia mencontohkan petani sagu saat membutuhkan biaya sekolah anak atau pesta perkawinan anak, banyak yang memilih untuk menjual kebunnya dengan sistem ijon. Padahal sistem ini sangat merugikan petani dalam jangka panjang, di mana harga yang ditetapkan tengkulak tersebut sangat rendah, kira-kira Rp50.000 per batang sagu yang masih masa tanam dan belum panen.

Akibatnya setelah meminjam uang ke tengkulak itu, petani menjadi terikat dan tidak bisa lagi mengembangkan kebun sagu itu secara mandiri. “Untuk itulah kami meminta peran perbankan untuk dapat masuk dan membiayai sektor perkebunan sagu rakyat ini, mungkin nanti bentuk kerja samanya dalam kerangka kelompok tani dan ada dana untuk budidaya tanaman sagu rakyat,” katanya.

Selain itu ketergantungan dengan tengkulak membuat harga jual sagu basah hasil olahan petani kian terpuruk. Bila pada harga normal berada di level Rp2.500 per kilogram, kini harganya terus melemah menjadi Rp1.700 – Rp1.800 per kilogram.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Riau Ismet Inono mengatakan perbankan bisa menjadikan perkebunan sagu sebagai salah satu sektor pertanian yang dapat dibiayai oleh bank.

“Sagu menjadi salah satu komoditas pangan andalan dan juga masuk dalam program diversifikasi pangan pemerintah pusat, untuk itu perbankan bisa masuk dan ikut membiayai pengembangan sagu di Meranti,” katanya.

Dari data pemda setempat, produksi sagu Meranti saat ini rerata mencapai 210.000 ton dari total produksi nasional sebanyak 400.000 ton. Dari komposisi ini, Meranti memenuhi lebih dari 50% kebutuhan sagu nasional dan mampu menggerakkan ekonomi setempat.

Adapun data pemkab menunjukkan total luas lahan kabupaten itu mencapai 360.000 hektare, 13,6% adalah lahan sagu. Sektor tenaga kerja yang ikut dalam budidaya tanaman sagu mencapai 16,31% dari total angkatan kerja laki-laki yaitu sebanyak 183.000 jiwa.

BISNIS

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

15 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

23 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

28 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

28 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya