Industri Pengolahan Kelapa Kekurangan Bahan Baku

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 24 Maret 2016 03:08 WIB

Dua pekerja PT. Perkebunan Nusantara XIII menyortir kelapa sawit yang baru dipanen di Lorong Pinang, Paser, Kaltim (28/9). Pengolahan kelapa sawit ini mampu memproduksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 60 ton per-jam. TEMPO/Ayu Ambong

TEMPO.CO, Jakarta - Himpunan Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) menyatakan bahwa industri pengolahan kelapa nasional menghadapi kendala kurangnya bahan baku sejak setahun terakhir.

"Hal ini karena banyaknya bahan baku kelapa yang dijual ke luar negeri baik secara smuggling ataupun legal," kata Vice Chairman HIPKI Amrizal Idroes di Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Amrizal mengatakan, pada kondisi normal, produksi kelapa dalam negeri mencapai 15 miliar butir per tahun, namun jumlahnya menurun 30 persen menjadi sekitar 10,5 miliar butir akibat musim kemarau. Sementara, kebutuhan bahan baku kelapa untuk industri mencapai 7,5 miliar butir per tahun, namun jumlah tersebut belum bisa dipenuhi dari dalam negeri.


"Karena dua tahun terakhir ini terjadi shortage (kekurangan) bahan baku kelapa di dunia, maka yang dari Thailand, Malaysia, Tiongkok, mencari kelapa ke sini," ujar Amrizal.

Untuk itu, ia menyambangi Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk mengatasi permasalahan kekurangan bahan baku tersebut. Amrizal merekomendasikan beberapa hal, di antaranya menghentikan ekspor kelapa ke sejumlah negara baik yang secara legal maupun ilegal, agar dapat diolah di dalam negeri dan menghasilkan nilai tambah.

Selain itu, ia juga merekomendasikan diberlakukannya tarif bea keluar untuk kelapa dan mendaftar secara jelas eksportir kelapa di dalam negeri. Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan untuk mengamankan bahan baku kelapa yang akan diolah oleh industri nasional.

Mengingat, potensi nilai ekspor olahan kelapa mencapai 1,2 miliar dollar AS, di mana angka tersebut bisa menjadi dua kali lipat apabila ekspor kelapa dihentikan. Selama ini, lanjut Amrizal, berbagai produk olahan kelapa pangan dan non pangan seperti santan, minyak, nata coco, matras, dieskpor ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Eropa.

"Kami berharap hal ini bisa cepat dicarikan solusi agar industri yang ada ini tidak collapse (bangkrut). Karena kalau collapse, akan sangat sulit untuk bangkit lagi," ujar Amrizal.

ANTARA

Berita terkait

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

27 September 2021

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Tembus 10,91 Persen di Triwulan II 2021, Artinya?

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta ini disebut lebih tinggi dibandingkan nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

23 Mei 2019

Ada Demo 22 Mei, Kemenperin: Industri Tak Terdampak

Demo 22 Mei yang berujung rusuh kemarin diyakini tak menimbulkan dampak yang berarti pada industri nasional.

Baca Selengkapnya

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

23 Juli 2018

Industri Minuman Bakal Tumbuh Positif di Akhir Tahun

Kalangan pengusaha industri minuman yakin bakal mencatatkan kinerja positif pada akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

29 Desember 2017

Dorong Industri 4.0, Menperin: Pendidikan Jadi Kunci Utama

Kunci utama dalam mendorong industri agar bisa menghadapi era ekonomi digital termasuk industri 4.0 adalah pendidikan.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Industri Unggulan Ini Jadi Tumpuan Pertumbuhan

Kemampuannya menyerap banyak tenaga kerja membuat sektor industri dipercaya masih akan jadi salah satu tumpuan pertumbuhan ekonomi di tahun 2018.

Baca Selengkapnya

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

27 Desember 2017

Proyeksi 2018: Bersiap Melompat Lebih Tinggi dengan Industri 4.0

Meski banyak yang pesimistis, tapi tak jarang pihak yang yakin ekonomi bakal tumbuh di 2018 dengan ditopang sejumlah sektor industri sebagai motornya.

Baca Selengkapnya

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

14 Desember 2017

Bank Dunia Sebut Perekonomian RI Positif, Apa Saja Indikatornya?

Tren perekonomian Indonesia pada kuartal ketiga 2017 dinilai positif oleh Bank Dunia.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

11 Desember 2017

Pertumbuhan Industri 2018 Ditargetkan Tembus 5,67 Persen

Kementerian Perindustrian akan mendorong sektor-sektor andalan agar target pertumbuhan industri 2018 bisa tercapai.

Baca Selengkapnya

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

11 Desember 2017

Menperin Sebut 6 Sektor Pendongkrak Pertumbuhan Industri 2018

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyebutkan kontribusi pertumbuhan industri 2017 mendekati 20 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Selengkapnya

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

7 November 2017

Pertumbuhan Industri Meroket, Menperin: Ada Optimisme

Industri pengolahan menyumbang paling banyak dalam PDB triwulan III 2017, karena pelaku optimistis.

Baca Selengkapnya